Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan komentar pertamanya mengenai serangan Hamas terhadap Israel baru-baru ini dalam pembicaraan di Moskow dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Al-Sudani pada 10 Oktober.
Dalam pertemuan tersebut, yang difilmkan oleh media milik pemerintah Rusia, Putin mengklaim bahwa perang Hamas vs Israel adalah contoh nyata kegagalan kebijakan AS di Timur Tengah.
Putin menuduh AS tidak mempertimbangkan kepentingan mendasar rakyat Palestina, dan menambahkan bahwa penting untuk menciptakan negara Palestina yang berdaulat dan merdeka.
Hal ini memerlukan penerapan keputusan Dewan Keamanan PBB mengenai masalah ini, katanya, tanpa merinci keputusan mana yang dia maksud.
Kelompok bersenjata Palestina Hamas melancarkan serangan dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober, menggunakan rudal dan tentara yang menyusup ke wilayah Israel. Hingga 10 Oktober, lebih dari 900 warga Israel dan hampir 700 warga Palestina tewas, dan ribuan lainnya terluka.
Terdapat komunitas Ukraina yang besar di Israel, diperkirakan oleh Kementerian Luar Negeri Ukraina berjumlah sekitar 500.000 orang, sebagian besar meninggalkan Ukraina setelah runtuhnya Uni Soviet. Mayoritas dari mereka adalah orang Yahudi dari Ukraina.
Baca Juga
Selain itu, sekitar 15.000-40.000 pengungsi Ukraina telah memasuki Israel sejak awal invasi besar-besaran. Tidak jelas apa status mereka atau berapa banyak yang tinggal di negara tersebut.
Dua warga Ukraina telah terbunuh, kata kedutaan Ukraina di Israel kepada kantor berita Interfax-Ukraina pada 8 Oktober.
Sekitar 450 warga Ukraina masih berada di Israel dan Gaza, kata Kementerian Luar Negeri Ukraina pada 10 Oktober.