Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mohammed bin Salman Siap 'Bekingi' Palestina Lawan Israel

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menekankan kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas bahwa mereka akan terus mendukung Palestina melawan Israel.
Dany Saputra,Pandu Gumilar
Dany Saputra & Pandu Gumilar - Bisnis.com
Selasa, 10 Oktober 2023 | 21:33
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman/Reuters-Joshua Roberts
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman/Reuters-Joshua Roberts

Bisnis.com, JAKARTA – Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman menekankan kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas bahwa mereka akan terus mendukung Palestina melawan Israel.

Mohammed bin Salman menekankan agar para penduduk tidak menyia-nyiakan upaya untuk memulihkan ketenangan dan stabilitas di wilayah Palestina.

“Kerajaan terus berdiri bersama rakyat Palestina untuk mencapai hak sah mereka atas kehidupan yang layak, mewujudkan harapan dan aspirasi mereka, dan mencapai perdamaian yang adil dan abadi,” ungkapnya dikutip melalui Saudi Press Agency (SPA), Selasa (10/10/2023).

Konflik antara Israel dan Palestina memanas setelah kelompok militan Palestina Hamas menyerang Israel dengan sedikitnya 5.000 roket hanya dalam waktu 20 menit pada Sabtu (7/10) pagi waktu setempat.

Sebagai respons, Israel mendeklarasikan perang terhadap Hamas dan melakukan pembalasan dengan meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza, yang menargetkan bangunan tempat tinggal, rumah sakit, dan menewaskan masyarakat sipil.

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan hampir 400 orang, termasuk anak-anak tewas dalam serangan Israel, sedangkan lebih dari 2.000 lainnya luka-luka, sejak serangan itu dimulai pada Sabtu.

Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan saat ini terdapat hampir 74.000 pengungsi yang berada di 64 tempat penampungan UNRWA, dan jumlah tersebut kemungkinan akan meningkat karena penembakan besar-besaran dan serangan udara terus berlanjut termasuk di wilayah-wilayah sipil.

“Israel tidak berhak dan tidak dibenarkan untuk menjadikan para warga sipil yang tak berdaya sebagai target di Gaza dan di wilayah Palestina lainnya,” kata Kedutaan Palestina.

“Serangan balasan terhadap warga sipil dengan menggunakan persenjataan lengkap merupakan tindakan ilegal di mata hukum kemanusiaan internasional dan harus dihentikan.”

Sementara itu, Pemerintah Indonesia menyerukan untuk menghentikan kekerasan antara Palestina dan Israel supaya korban sipil tidak semakin banyak.

Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Kemlu Lalu Muhamad Iqbal saat menjelaskan perkembangan konflik Israel-Palestina yang sejauh ini telah memakan korban ribuan orang.

"Fokus pemerintah Indonesia saat ini terhadap kondisi kemanusiaan di area tersebut tujuannya adalah untuk bagaimana menghentikan eskalasi konflik yang terjadi saat ini sehingga tidak lebih banyak korban dari masyarakat sipil," ujar Lalu dalam rekaman wawancara yang dikutip Bisnis, Selasa (10/10/2023). 

Adapun salah satu rencana penghentian kekerasan itu melalui komunikasi dengan tokoh dan pemimpin dunia, para menteri luar negeri dari negara kunci serta organisasi internasional. Tujuannya untuk mencari peluang menghentikan eskalasi kekerasan yang terjadi

Lalu mencontohkan bahwa pada 9 September 2023 lalu, Menteri Luar Negeri Indonesiatelah berdikusi dengan Menteri Luar Negeri Brazil mengenai upaya yang bisa dilakukan oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Seperti diketahui, Brazil kini memimpin Dewan Keamanan PBB.

"Menteri Luar Negeri RI juga sempat berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri Brazil mengenai upaya yg dapat dilakukan oleh Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan kekerasan yang terjadi saat ini," terangnya. 

Tidak hanya menghentikan kekerasan, fokus pemerintah Indonesia juga untuk mengevakuasi 10 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih berada di jalur Gaza. 

Lalu mengatakan telah menyusun rencana kontigensi dan berkoordinasi dengan tiga KBRI di Beirut, Amman, dan Kairo guna melakukan upaya evakuasi. 

"Fokus kita adalah ke upaya mengevakuasi WNI yang ada di Palestina khususnya 10 orang yang masih ada di jalur Gaza," lanjutnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper