Bisnis.com, JAKARTA -- Koalisi Indonesia Maju (KIM) belum menentukan nama atau sosok calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Prabowo Subianto. Padahal waktu pendaftaran capres dan cawapres dibuka 9 hari lagi.
Kemarin para Sekretaris Jenderal (Sekjen) koalisi partai politik pendukung Prabowo Subianto menggelar rapat konsolidasi pemenangan secara tertutup di Jakarta.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan, pertemuan para Sekjen KIM ini membahas tentang pembentukan tim pemenangan serta sejumlah isu-isu strategis lainnya jelang masa pendaftaran calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 19-25 Oktober 2023.
"Pertemuan sekjen-sekjen membahas hal-hal strategis tentang kesiapan partai koalisi untuk memenangkan Pak Prabowo sebagai capres. Termasuk membahas finalisasi tim pemenangan Koalisi Indonesia Maju," kata Muzani dikutip, Selasa (10/10/2023).
Dia mengungkapkan anggota dan nama tim pemenangan Prabowo belum diputuskan. Meski demikian, Muzani memastikan dalam waktu dekat susunan tim pemenangan akan diumumkan.
Forum para sekjen ini juga membahas terkait visi-misi yang akan menjadi prioritas kerja pemerintahan Prabowo nantinya apabila terpilih menjadi pengganti Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tak lupa, mereka juga membicarakan dinamika perkembangan kandidat cawapres pendamping Prabowo.
Baca Juga
"Semua nama yang potensial untuk menjadi cawapres pendamping Pak Prabowo juga dibahas. Kami ingin nama-nama itu dipertimbangkan dengan baik karena ini menyangkut chemistry [kedekatan] dan juga kesiapan kandidat capres-cawapres dalam berkontestasi," jelas Muzani.
Adapun elite parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang hadir antara lain Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen Golkar Lodewijk F. Paulus, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Sekjen Demokrat Teuku Riefky, Sekjen PBB Afriansyah Noor, Sekjen Gelora Mahfudz Sidik, dan perwakilan dari Partai Garuda serta Partai Prima.
Demokrat Ungkap 4 Nama
Sementara itu, Partai Demokrat mengungkap ada empat nama tokoh yang menguat untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto di ajang Pilpres 2024.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, empat nama itu adalah: Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Kami juga mendengar Bapak Prabowo Subianto akan meminta sekaligus mendengarkan pandangan dari pimpinan tiap-tiap parpol anggota Koalisi Indonesia Maju sebelum beliau memutuskan siapa cawapres yang akan dipilih," jelas Herzaky dalam keterangannya, Senin (9/102/2023).
Menurutnya, nama Airlangga diusulkan oleh Golkar dan nama Erick Thohir diusulkan oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Sementara itu, Herzaky tidak mengungkapkan nama Gibran dan Khofifah diusulkan oleh siapa.
Demokrat sendiri, lanjutnya, akan memberikan pertimbangan dan masukan terkait cawapres Prabowo. Meski demikian, Herzaky mengaku Demokrat tidak akan memaksakan kehendak.
"Tentu saja, bagi Partai Demokrat, Bapak Prabowo-lah yang akan memutuskan siapa cawapresnya nanti," ujarnya.
Demokrat ingin cawapres pendamping Prabowo dapat memastikan hasil yang diinginkan oleh koalisi yang terdiri dari Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Bulan (PBB), Partai Garuda, dan Partai Gelora itu.
"Harapan kami, cawapres yang dipilih oleh Bapak Prabowo Subianto adalah orang yang tepat, dan membawa kemenangan bagi Koalisi Indonesia Maju," tutup Herzaky.