Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel Sindir Sikap China Soal Serangan Hamas

Pemerintah Israel memperkirakan, pihaknya akan mendapatkan kecaman yang lebih keras dari China apabila melakukan tindakan terhadap kelompok Hamas.
Serangan udara Israel menghancurkan gedung di Palestina / Twitter TRT World News
Serangan udara Israel menghancurkan gedung di Palestina / Twitter TRT World News

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Israel memperkirakan, pihaknya akan mendapatkan kecaman yang lebih keras dari China apabila melakukan tindakan terhadap kelompok Hamas.

Pejabat senior di Kedutaan Besar Israel di Beijing China yakni Yuval Waks mengatakan, menilai China memiliki kedekatan khusus dengan Hamas dan Palestina. Hamas bahkan disebutnya sebagai teman dari Negeri Panda.

“Ketika orang-orang dibunuh, dibantai di jalanan, ini bukan waktunya untuk menyerukan solusi dua negara [Israel dan Palestina],” kata Yuval Waks, seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (8/10/2023).

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri China pada mendesak pihak-pihak terkait untuk tetap tenang dan segera mengakhiri permusuhan untuk melindungi warga sipil.

“Jalan keluar mendasar dari konflik ini terletak pada penerapan solusi dua negara dan pembentukan Negara Palestina yang merdeka,” tulis Kementerian Luar Negeri China.

Adapun, serangan mendadak oleh kelompok Palestina Hamas terhadap Israel pada Sabtu (7/10//2023), diperkirakan menjadi salah satu kegagalan terbesar oleh intelijen Israel sejak Perang Yom Kippur 1973.

Sebelumnya, mantan duta besar AS untuk Israel dan anggota di Dewan Hubungan Luar Negeri, Martin Indyk mengungkapkan bahwa dia terkejut serangan tersebut dapat terjadi tanpa adanya deteksi dari Israel atau Amerika Serikat. 

Mantan analis CIA Timur Tengah, Emily Harding juga mengutarakan bahwa serangan tersebut yang sudah direncanakan selama berbulan-bulan dinilai mengejutkan, menimbang seberapa mumpuninya badan intelijen israel. 

“Sangat mengejutkan bahwa Israel melewatkan perencanaan tersebut,” jelas Harding, yang juga merupakan peneliti senior di Center for Strategic and International Studies (CSIS), seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (8/10/2023). 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper