Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arief Prasetyo Adi Hadiri Ratas Perdana sebagai Plt Mentan di Istana Negara

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi hadir dalam ratas perdananya sebagai Pelaksana tugas Menteri Pertanian (Plt Mentan) pengganti Syahrul Yasin Limpo.
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi melihat tanaman padi yang akan dipanen di area persawahan Kelompok Tani Mukti Tani IV, Desa Ciasem Girang, Ciasem, Subang, Jawa Barat, Minggu (8/10/2023). Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi meninjau panen padi di sawah seluas 500 hektare dan membagikan bantuan secara langsung kepada para petani. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi melihat tanaman padi yang akan dipanen di area persawahan Kelompok Tani Mukti Tani IV, Desa Ciasem Girang, Ciasem, Subang, Jawa Barat, Minggu (8/10/2023). Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi meninjau panen padi di sawah seluas 500 hektare dan membagikan bantuan secara langsung kepada para petani. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi melakukan rapat terbatas (ratas) perdananya sebagai Pelaksana tugas Menteri Pertanian (Plt Mentan) pengganti Syahrul Yasin Limpo.

Menurut pantauan Bisnis, Arief hadir pada 14.36 WIB mengenakan batik berwarna hitam dengan motif bunga berwarna biru. Dia mengatakan akan membahas stabilisasi harga untuk komoditas jagung, beras, dan gula.

“Ya, [sebenarnya] saya rutin [rapat] sebagai Bapanas setiap minggu dengan Presiden. [Sekarang menjabat] sebagai keduanya Badan Pangan serta Plt Mentan dua-duanya,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (9/10/2023).

Dia menjabarkan dalam rapat tersebut akan dibahas strategi atau upaya pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan pangan dari dalam negeri hingga persiapan produksi mengingat Indonesia akan memasuki masa musim tanam pertama pasa November-Desember 2023. Tak hanya itu, pembahasan mengenai kesediaan pupuk juga akan dilakukan.

Arief pun menegaskan bahwa fokus pemerintah saat ini adalah untuk makin menyelaraskan langkah dari Bapanas, Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Perdagangan (Kemendag), hingga kementerian/lembaga terkait serta BUMN di bidang pangan.

Dikatakan, meskipun sejumlah Negara menghentikan aktivitas eksport beras, tetapi langkah impor akan tetap dilakukan melalui dua Negara, yaitu Vietnam dan Thailand.

“Untuk beras masih [impot] terbesar dari Vietnam dan Thailand. Makanya ini mumpung nanti November-Desember BMKG menyampaikan mulai ada air. Jadi faktor-faktor pendukung yang harus disiapkan hari ini untuk produksi ya kita siapkan. Sehingga stok level Bulog harus di atas 1 juta ton, tak bisa di bawah,” pungkas Arief.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper