Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mengatakan tidak ada rencana dalam waktu dekat untuk mengerahkan militernya ke Ukraina.
Sunak secara tegas membantah menteri pertahanannya yang menyarankan pasukannya dapat melakukan pelatihan di negara tersebut.
Adapun Inggris dan sekutunya hingga kini menghindari kehadiran militer formal di Ukraina untuk mengurangi risiko konflik langsung dengan Rusia.
Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps yang ditunjuk pada bulan lalu, mengatakan bahwa dia ingin mengerahkan instruktur militer ke Ukraina, selain melatih angkatan bersenjata Ukraina di Inggris atau negara-negara Barat lainnya.
Beberapa jam setelah informasi itu beredar, Sunak mengatakan tidak ada rencana dalam waktu dekat untuk mengirim pasukan Inggris ke Ukraina.
“Apa yang dikatakan menteri pertahanan adalah bahwa mungkin suatu hari nanti kami bisa melakukan beberapa pelatihan di Ukraina. Tetapi itu adalah sesuatu untuk jangka panjang, bukan untuk saat ini. Tidak ada tentara Inggris yang akan dikirim untuk berperang dalam konflik saat ini," katanya, dilansir Reuters, Senin (2/10/2023).
Baca Juga
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan setiap tentara Inggris yang melatih pasukan Ukraina di Ukraina akan menjadi sasaran sah bagi pasukan Rusia, pada Minggu (1/10/2023).
Inggris telah memberikan kursus pelatihan militer kepada sekitar 20.000 warga Ukraina selama 5 pekan dalam setahun terakhir, dan bermaksud untuk melatih jumlah yang sama di masa depan.
Shapps mengatakan ada ruang untuk menawarkan pelatihan militer di Ukraina setelah berdiskusi dengan para pemimpin militer Inggris, pada Jumat (29/9/2023).
“Saya berbicara hari ini tentang kemungkinan membawa pelatihan tersebut lebih dekat dan benar-benar ke Ukraina juga. Khususnya di wilayah barat negara ini, saya pikir peluangnya sekarang adalah membawa lebih banyak hal 'di dalam negeri," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa dia berharap perusahaan pertahanan Inggris seperti BAE Systems (BAES.L) akan melanjutkan rencana mendirikan pabrik senjata di Ukraina.
Shapps dalam pidatonya di konferensi mengatakan perang di Ukraina memakan senjata dan manusia pada tingkat yang mengerikan namun harus tetap teguh dalam mendukung negara tersebut dalam perangnya melawan Rusia.
Dia juga mengatakan ratusan pasukan penjaga perdamaian Inggris akan dikirim ke Kosovo dalam beberapa hari mendatang setelah kekerasan terburuk terjadi di bagian utara negara itu dalam beberapa tahun terakhir.
Kemudian, jet tempur Inggris juga dikirim ke Polandia untuk membantu melindungi sisi timur NATO menyusul permintaan dari pemerintah Polandia menjelang pemilihan nasional negara itu pada bulan ini.