Bisnis.com, SOLO - Fauzan Al Rasyid menjadi salah satu WNI yang sempat berkunjung ke Donetsk pada 8-10 September 2023 lalu.
Fauzan datang bersama 33 orang non-Rusia lainnya untuk memenuhi undangan dari Civic Chamber of Russian Federation. Namanya sempat menjadi sorotan lantaran media Ukraina dan Barat menyebutnya sebagai "international observer".
Kepada Bisnis, Fauzan mengatakan kedatangannya ke wilayah pendudukan Rusia tersebut hanya diminta untuk melihat proses pemilu yang dilakukan Rusia di wilayah tersebut.
"Iya saya ke Donetsk itu diundang oleh pihak Civic Chamber of The Russian Federation untuk melihat situasi. Di sana saya bukan sebagai observer, tapi diminta melihat-lihat saja, ibaratnya international expert," katanya.
"Bahkan kami tidak dituntut untuk mempublikasikan hasil temuan kami. Rusia hanya butuh pihak ketiga untuk mengamati biar nggak cuma klaim, kalau nanti cuma Rusia yang mengklaim segala sesuatunya kan gimana. Jadi ya memang butuh pihak ketiga," ia menambahkan.
Bicara tentang konflik Rusia dan Ukraina, wilayah pendudukan hampir selalu digambarkan sebagai arena mencekam oleh media-media Barat.
Baca Juga
Akan tetapi menurut pengamatan Fauzan Al Rasyid, wilayah Donetsk relatif aman. Sebagai indikator, Fauzan mengatakan bahwa banyak anak-anak yang bermain bola di jalanan, demikian juga masyarakat setempat yang masih melakukan aktivitas seperti biasa.
"Sepengamatan saya di sana baik-baik saja, anak-anak juga main bola di jalanan, banyak orang di jalan, itu kan indikasi (aman)," katanya kepada Bisnis.
Akan tetapi, Fauzan menambahkan ketika kelompoknya berada di wilayah tersebut, mereka dilarang berjalan terpisah.
Orang non-Rusia yang datang ke wilayah pendudukan juga dilarang ke semak-semak karena ditakutkan masih ada rudal yang tersembunyi di area tersebut.
"Cuma ya memang itu, saya di sana tak boleh pisah dari kelompok dan dilarang ke semak-semak karena takut masih ada rudal kan," imbuhnya.