Bisnis.com, JAKARTA - Partai politik (parpol) koalisi maupun oposisi sama-sama mewajarkan apabila Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempunyai data intelijen terkait parpol.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) misalnya, yang notabenenya merupakan partai oposisi pemerintahan Jokowi sejak 2014. Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi merasa tidak ada yang perlu dipermasalahkan apabila memang Jokowi punya data internal parpol.
Menurutnya, itu sudah menjadi rahasia umum para pengurus partai politik. Bagaimanapun, lanjutnya, seorang presiden melantik aparat keamanan termasuk intelijen sehingga Jokowi menerima laporan dari mereka.
"Sebenernya presiden enggak usah ngomong kayak gitu [tahu data internal parpol] juga kita sudah paham, dia tahu isi intel semua. Cuma presiden ini senang kalau menghibur kita, menghibiur kita supaya lebih hati-hati," jelas Aboe di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2023).
Dia ingin berpikir positif, Jokowi tidak akan menyalahgunakan kekuasaan karena punya data-data internal parpol. Aboe meyakini Jokowi tidak akan membocorkan ke publik soal rahadia internal parpol.
"Saya yakin beliau juga tidak mungkin membocorkan hal-hal yang tidak baik, tidak mungkin. Enggak mungkin, lucu jadinya," kata anggota Komisi III DPR ini.
Baca Juga
Sementara itu, Gerindra yang merupakan partai koalisi pemerintahan Jokowi juga membela orang nomor satu di Indonesia itu. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Budisatrio Djiwandono mengatakan, wajar seorang presiden menerima laporan badan intelijen termasuk soal data internal parpol.
Seorang presiden, lanjutnya, juga punya kewajiban mengetahui perkembangan politik sebab juga berkaitan dengan keberlangsungan negara. Oleh sebab itu, Budi meyakini Jokowi tidak akan menyalahgunakan kekuasaannya.
"Saya rasa kepala negara mempunyai hak dan keperluan untuk mendapatkan informasi, jadi tidak masalah. Kita yakin presiden Jokowi sesuai fungsi nya dan beliau mengedepankan yang tebaik bagi bangsa ini," kata Budi di Padepokan Garuda Yaksa Hambalang, Bogor, Minggu (18/9/2023).
Pengakuan Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa dirinya memiliki informasi terkait rencana dari semua partai politik (parpol). Informasi tersebut tentang langkah dan hal yang akan dilakukan parpol menuju tahun politik 2024.
“Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu. Partai-partai seperti apa saya tahu, ingin mereka menuju ke mana saya juga ngerti,” kata Jokowi di Rakernas Seknas Jokowi di Hotel Salak The Haritage, Bogor, Sabtu (16/9/2023).
Informasi terkait partai tersebut, kata Jokowi dia dapatkan dari beberapa intelijen yang berada di Indonesia. Intelijen seperti Badan Intelijen Negara (BIN), intelijen dari Polri, dan intelijen dari TNI, Badan Inteleien Strategis (BAIS).
Selain informasi langkah partai partai yang ada, eks Wali Kota Solo ini juga memiliki data seperti angka survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei.
“Informasi-informasi di luar itu, angka data, survei semuanya ada. Saya pegang semua dan itu hanya miliknya Presiden, karena langsung ke saya,” ujarnya.