Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Ungkap Alasan Harga Beras Naik: 19 Negara Batasi Ekspor Pangan

Jokowi menyebut alasan naiknya harga beras beberapa waktu ke belakang yang melanda di berbagai wilayah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau persediaan Beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Bulog Dramaga, Kab. Bogor, Senin (11/9/2023). JIBI/Bisnis-Akbar Evandio
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau persediaan Beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang Bulog Dramaga, Kab. Bogor, Senin (11/9/2023). JIBI/Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, FUZHOU - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut alasan naiknya harga beras beberapa waktu ke belakang yang melanda di berbagai wilayah di Indonesia.

Orang nomor satu di Indonesia itu menegaskan bahwa terdalat 19 negara yang membatasi ekspor pangan, salah satunya India yang menyetop ekspor beras. Alhasil, langkah itu pun berdampak pada kenaikan harga beras di semua Negara tak hanya di Indonesia.

Menurutnya saat ini semua Negara memang membatasi ekspor demi memastikan ketersediaan pangan terjaga di Negara masing-masing.

"Sebanyak 19 negara sudah membatasi ekspor pangan, menyelamatkan rakyatnya sendiri-sendiri. India baru saja stop ekspor beras, akibatnya harga beras naik di semua negara," katanya dalam acara Dies Natalis ke-60 Institut Pertanian Bogor dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (15/9/2023).

Kepala Negara pun melanjutkan bahwa situasi tersebut tentunya memberikan tantangan bagi upaya pemerintah dlaam memperbesar cadangan strategis beras karena sulit melakukan impor. Padahal, Jokowi melanjutkan bahwa dulu banyak Negara yang berebut menyodorkan barangnya agar dapat diekspor ke luar negeri.

"Sekarang mencarinya sangat sulit karena ingin menyelamatkan rakyatnya sendiri-sendiri, memberi rakyatnya sendiri-sendiri," ujarnya.

Presiden asal Surakarta itu pun melanjutkan bahwa pembatasan ekspor saat ini memang menjadi salah satu hal yang menyebabkan ancaman krisis pangan di dunia.

Apalagi, mantan gubernur DKI Jakarta itu menyebut bahwa alasan lain krisis juga makin parah karena kebutuhan pangan yang terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk dunia. Belum lagi ancaman perubahan iklim, salah satunya yang diperparah dengan adanya super el nino, kenaikan suhu, dan kenaikan air laut.

Presiden Ke-7 RI itu pun tidak menampik bahwa situasi tersebut menimbulkan kekhawatiran, tetapi menurutnya upaya pemerintah saat ini adalah ingin lebih fokus memikirkan solusi untuk mengatasi permasalahan itu.

"Ini semua kenyataan yang harus kita hadapi, harus kita sadari, kita terima, dan yang paling penting kemudian kita antisipasi apa yang harus kita kerjakan," pungkas Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper