Bisnis.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membantah pernyataan Partai Golkar yang menyebutkan Ketua UMUM PDIP Megawati Soekarnoputri yang akan memasangkan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo.
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah menghormati pernyataan pihak Golkar. Namun, dia meragukan apabila Megawati mengundang salah satu sosok bertemu langsung untuk menawari jadi calon tertentu.
"Tidak bisa si A sudah diminta ibu ketum atau si B karena bertemu ibu ketum, tiba-tiba keluarnya dia punya keyakinan akan terpilih sebagai cawapres. Nampaknya, itu bukan tipikal ibu ketum," jelas Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/9/2023).
Dia mengatakan, Megawati memang kerap temui banyak tokoh-tokoh dari berbagai kalangan. Menurutnya, putri dari Proklamtor itu lebih banyak mendengar pendapat lawan bicara.
Said juga meragukan pernyataan pihak Golkar yang menyatakan Megawati mempertimbangkan Ridwan Kamil jadi cawapres Ganjar karena perlu sosok yang punya basis kuat di Jawa Barat.
Dia mengakui basis pemilih Ganjar di Jawa Barat cenderung rendah. Meski demikian, Said berpendapat sosok Ridwan Kamil tidak akan langsung memastikan kemenangan Ganjar di provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak itu.
Baca Juga
"Apakah otomatis kalau Ridwan Kamil dengan Ganjar, tiba-tiba Ganjar menang di Jawa Barat? Mana surveinya? Tunjukkan ke saya, karena rata-rata para cawapres itu tingkat elektabilitas tertinggi nya itu di 17,5 sampai di 11 persenan. Itu irisan dengan capresnya hampir sama," ungkapnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan koleganya di partai, Ridwan Kamil, sempat dipanggil oleh Megawati dan ditawari jadi cawapres untuk Ganjar Pranowo.
Doli tidak menerangkan kapan pertemuan antara Ridwan Kamil dan Megawati itu berlangsung. Namun, dia mengaku mendapat informasi mantan Gubernur Jawa Barat itu sudah melaporkan hasil pertemuan kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Infonya ya, Pak Ridwan Kamil mengatakan pada ketua umum kami dia dipanggil, diundang oleh Ibu Megawati. Nah kemudian ditawari menjadi wapres. Itu yang kemudian menjadi merebak isu baru kan," ungkap Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).