Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Venerable Phra Anil Sakya Bicara Soal Bisnis dan Religiusitas di KTT Asean 2023

Venerable Phra Anil Sakya menjadi salah satu pembicara di forum Asean Business Investment Summit (ABIS) 2023 di Jakarta, Senin (4/9/2023).
Venerable Phra Anil Sakya Bicara Soal Bisnis dan Religiusitas di KTT Asean 2023. Advisor for Buddhist World University Anil Sakya di ASEAN Business Investment Summit (ABIS) 2023 di Jakarta, Senin (4/9/2023). ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Zabur Karuru/foc
Venerable Phra Anil Sakya Bicara Soal Bisnis dan Religiusitas di KTT Asean 2023. Advisor for Buddhist World University Anil Sakya di ASEAN Business Investment Summit (ABIS) 2023 di Jakarta, Senin (4/9/2023). ANTARA FOTO/Media Center KTT ASEAN 2023/Zabur Karuru/foc

Bisnis.com, JAKARTA — Advisor for Buddhist World University, Venerable Phra Anil Sakya menjadi salah satu pembicara di forum Asean Business Investment Summit (ABIS) 2023 di Jakarta, Senin (4/9/2023). 

Salah satu gagasan yang disampaikan adalah kaitan antara bisnis dan religiusitas. Menurutnya, bisnis dan religiusitas tak dapat dipisahkan. Keduanya memiliki peran penting bagi manusia dalam menjalani kehidupan.

“Jangan lupa bahwa kita semua adalah bagian dari makhluk ekonomi, kita juga adalah makhluk religius di sisi lain,” ujar Sakya.

Dia melanjutkan, ketika ekonomi seseorang memiliki masalah, seseorang tersebut pastinya akan meminta nasihat kepada pihak yang mengerti agama untuk meminta nasihat sehingga hati menjadi tenang.

“Ketika ekonomi memiliki masalah, ketika ekonomi tidak memiliki etika, tidak memiliki moralitas, ke mana anda meminta nasihat? Anda pergi ke orang yang beragama,” jelasnya. 

Maka demikian, bisnis dan agama menurut dia harus berjalan bersama-sama untuk bisa menjadikan Asean sebagai pusat pertumbuhan.

Di samping itu, dengan bisnis dan agama berjalan secara bersama maka bisa  menciptakan perdamaian, toleransi, dan keharmonisan bagi masyarakatnya.

“Bagaimanapun juga, bisnis dan agama adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan, kita harus menggabungkannya satu sama lain dan mengatakannya untuk kepentingan Asean, menurut saya,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper