Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyayangkan Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni yang sempat ingin melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim Polri atas dugaan penyebaran berita bohong.
Hinca pun sambut baik Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang meminta Sahroni membatalkan laporan tersebut. Menurutnya, tak ada unsur pidana dalam pernyataan SBY ketika menyatakan kekecewaannya atas pengkhianatan Anies kepada Demokrat.
"Namanya politik adalah ruang publik, bukan ruang delik, bukan ruang hukum pidana karena itu ruang demokrasi. Nah ruang demokrasi itu jangan diadili, demokrasi itu adu argumentasi, karena itu niat untuk melaporkan ke Bareskrim itu menurut saya tidak tepat, sangat tidak tepat. Itu melanggar konsep ruang demokrasi kita," jelas Hinca di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023).
Dia mendorong, jika pihak NasDem merasa kurang setuju dengan pernyataan SBY maka dibantah dengan argumentasi bukan malah dengan delik hukum. Dengan begitu, lanjutnya, ruang publik menjadi sehat dengan adu gagasan.
"Kalau sahabat kami NasDem merasa ada yang kurang pas, jawab saja. Kan ini ruang publik yang semua orang mengikuti di seluruh Indonesia. Kan asik-asik aja kan, demokrasi itu artinya bertukar tambah informasi, saling mengisi, saling mengoreksi, bukan membawa ke ruang-ruang hukum pidana," ujar Hinca.
Sebagai informasi, belakangan hubungan antara Demokrat dengan NasDem renggang. Demokrat menyebut NasDem telah mengingkari komitmen koalisi karena secara sepihak mendorong Anies Baswedan memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapresnya untuk Pilpres 2024. Padahal, menurut Demokrat, Anies awalnya secara tertulis telah menyatakan akan meminang AHY sebagai cawapresnya.
Baca Juga
Sahroni sendiri sebelumnya berniat melaporan SBY karena menduga mantan presiden itu menyebarkan berita bohong terkait akan adanya deklarasi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Anies pada awal September 2023.
"Secara pribadi, bukan secara institusi atau sebagai pejabat DPR, saya ingin melaporkan seseorang, petinggi Demokrat terkait apa yang diucapkan pada 25 Agustus bahwa saya ada di dalam ruang itu, mengklarifikasi apa yang disampaikan SBY bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September, omongan itu saya katakan tidak ada," kata Sahroni di Bareskrim, Senin (4/9/2023).
Meski demikian, di batal mepelaporan SBY ke Bareskrim karena diminta ole Surya Paloh dan Anies. Anies menyampaikan ingin fokus hadapi Pilpres 2024.
"Kebetulan pak Anies juga WhatsApp saya untuk meminta juga yang sama, pak Anies ingin fokus ke depannya dalam rangkaian pemenangan dan strategi pemenangan capres 2024," kata Sahroni.