Bisnis.com, JAKARTA - Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni menyayangkan tudingan negatif dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam deklarasi bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk Anies Baswedan.
Dia menuturkan seharusnya SBY dapat melakukan tindakan yang lebih bijaksana dalam kasus deklarasi bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Menurutnya, SBY bisa bersikap seperti Surya Paloh yang tetap tenang ketika disudutkan beberapa pihak.
Terlebih, kata Sahroni, seharusnya ketika dalam koalisi partai belum ada kepastian untuk menentukan wakilnya maka jangan terlalu percaya diri.
"Kalau belum ada tanda tangan kedua belah pihak atau ketiga partai koalisi secara resmi memilih cawapres mestinya jangan juga kepedean," ujarnya di Bareskrim, Senin (4/9/2023).
Kemudian, Wakil Ketua DPR RI Komisi III ini mengumpamakan kasus ini seperti dalam pernikahan. Meskipun, satu pasangan telah menyebarkan undangan, maka hal itu belum secara resmi menikah. Lain hal, dengan ketentuan status ketika sudah melakukan akad nikah.
"Di Dalam area lobi politik semua bisa terjadi, contoh kalau orang mau menikah undangan sudah disebar tiba-tiba batal itu kan normal saja, itu tidak seolah olah jengkel atau marah kedua belah pihak pasangan pasti resah, tapi tidak berarti undangan itu menjadi ketetapan terjadi resmi tidak, selama akad nikah belum diucapkan maka tidak ada terjadi pernikahan tersebut," jelasnya.
Baca Juga
Sementara itu, pemilihan Cak Imin sebagai sosok yang akan mendampingi Anies di panggung Pemilu 2024 juga berasal dari intuisi Ketua Umum NasDem, Surya Paloh yang sudah berkecimpung di politik selama 50 tahun.
"Karena ini intuisi surya paloh lebih tajam karena sudah makan politik ini 50 tahun, jadi kita berharap bahwa jangan mengucapkan narasi yang memprovokasi masy atas kebencian yang tidak berdasar," pungkasnya.
Sekadar informasi, pelaporan SBY ke Bareskrim kemudian dibatalkan karena telah diminta oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh. Bahkan, bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan meminta kepada Ahmad Sahroni untuk membatalkan pelaporannya.
Pasalnya, Anies menyampaikan ingin fokus dalam persiapan pemenangan untuk Pilpres pada 2024.