Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketum PBNU Tegaskan Tak Berpolitik: Tak Ada Calon atas Nama NU

Ketum PBNU jelaskan pihaknya tidak mendukung atau terikat dengan calon pemimpin dalam partai politik manapun.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)/Instagram @yahyacholilstaquf
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)/Instagram @yahyacholilstaquf

Bisnis.com, SOLO - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya meminta warga NU untuk berhati-hati jelang tahun politik 2024.

Ia menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak terikat dengan politik manapun. Terlebih saat ada yang mencampuradukkan NU dengan kontestasi politik.

Gus Yahya menjelaskan bahwa PBNU telah menentukan sikap yang telah disepakati dalam Muktamar NU untuk tidak memihak dalam kontestasi politik.

“Sudah saya sebutkan berulang kali, saya tegaskan sekali lagi di sini, tidak ada calon atas nama NU. Saya ulangi ya, tidak ada calon atas nama NU. Jadi, kalau ada calon, itu atas nama kredibilitasnya sendiri, track-record-nya sendiri dan seterusnya,” kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Sabtu (2/9/2023), dikutip dari nu.or.id.

Kemudian menanggapi soal klaim atau pernyataan mengenai dukungan para ulama di Jawa Timur terhadap pencalonan bacapres-bacawapres, Gus Yahya menegaskan bahwa hal tersebut tidaklah benar.

“Kalau ada klaim kiai-kiai PBNU merestui, itu sama sekali tidak benar, karena tidak pernah ada sama sekali pembicaraan di PBNU mengenai calon sama sekali. Selama ini tidak pernah ada pembicaraan di PBNU tentang calon-calon presiden, karena itu di luar domain kami sebagai organisasi keagamaan kemasyarakatan,” lanjutnya.

Lebih lanjut ia menyoroti soal klaim pihak tak bertanggung jawab yang mengatakan bahwa NU dipakai untuk mendongkrak suara berpolitik.

“Sekarang mindset orang itu masih banyak warga NU ini kerbau-kerbau yang disuruh ibunya ke sana ke mari gampang itu. Dan itu anggapan yang menghina sekali kepada warga NU,”

Padahal menurutnya, PBNU tidak ikut mendukung salah satu atau semua calon pemimpin yang maju dalam kontestasi politik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper