Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato pembuka di agenda Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Tahun 2023, di ICE BSD Tangerang, Kamis (31/8/2023).
Dalam sambutannya, orang nomor satu di Indonesia itu menekankan sejumlah menekankan agar pengusaha dapat menjadi bagian terdepan untuk memperjuangkan pembangunan ekonomi khususnya dalam program hilirisasi, pengembangan UMKM, dan lainnya.
Berikut isi pidato lengkap Presiden Ke-7 RI itu saat membacakan pidato pada Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional XVIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Tahun 2023:
Assalamualaikum wr.wb
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua
Yang saya hormati, ketua dan pimpinan lembaga negara,
Baca Juga
Yang saya hormati, menteri kabinet Indonesia maju
Yang saya hormati, Gubernur Banten, Bupati dan Walikota,
Yang saya hormati, Kapolri dan Pimpinan TNI yang hadir
Yang saya hormati, Ketua DPP Hipmi Bung Akbar Himawan Bukhori, pendiri dan senior HIPMI Abdul Latief beserta para senior yang tak bisa saya sebutkan satu persatu
Jajaran HIPMI
Tadi yang disampaikan oleh Bung Akbar betul, alumni HIPMI banyak yang masuk di kabinet. Ada pak Sandiaga [Menparekraf], ada pak Erick [Menteri BUMN], ada pak Bahlil [Menteri Investasi], ada Pak Rosan [Wamen BUMN] yang baru saja, ada pak Dito [Menpora], dan juga ada Presiden.
Jangan dilupakan, saya ini adalah HIPMI, tetapi HIPMI daerah, HIPMI kampung memang belum masuk ke DPP, belum masuk ke HIPMI pusat, [masuknya] HIPMI Daerah. Namun, sekali lagi Presiden tetap [orang] HIPMI. Jadi kalau tadi ketua umum menyampaikan meminta arahan Presiden, kalau saya mengarahkan [apa] tidak salah? Karena saya masih kategori tadi [masih anggota daerah].
Namun, Pak Latief tadi menyampaikan ke saya lho ‘Bapak itu, masuk kategori senior HIPMI, jadi kalau mengarahkan ya tidak apa-apa. Jadi kalau cawe-cawe juga tidak apa-apa’. Karena kan di keluarga kita sendiri kan?.
Saya jadi mikir-mikir nih, jangan-jangan HIPMI ini sudah menjadi Himpunan Para Menteri Indonesia, karena dari HIPMI menterinya banyak sekali dan terlalu banyak. Namun, tidak apa-apa kalau masih punya kesempatan saya, bung Akbar saya masukan jadi HIPMI lagi.
Namun, tidak lah, tidak, bung Akbar mengantri untuk tahun depan jadi menteri bisa saya kira, meskipun Presidennya bukan saya, tetapi bung Akbar masuk itu sudah.
Kedua, yang kedua tadi Ketua HIPMI meminta dukungan dari sisi pembiayaan, utamanya bagi UMKM, bagi UKM kita perlu saya sampaikan bahwa sejak saya masuk yang namanya KUR tahun ini diberikan jatah Rp460 triliun dengan bunga hanya 6 persen, saya tidak tahu di sini ada yang dapat tidak? Berarti di sini gede-gede kalau tidak ada yang dapat.
Karena KUR memang hanya maksimal di angka Rp500 juta hanya problemnya hanya perlu disosialisasikan agar kuota Rp460 triliun ini harus habis dan tak ada yang tersisa karena bunganya hanya 6 persen. Namun, betul-betul hanya untuk usaha mikro atau UKM.
Sayangnya, saya masih mendorong terus kepada Menteri terkait, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kepada Bank Indonesia (BI) agar kalau bisa urusan kredit KUR tanpa agunan, mestinya harus menggunakan sistem credit scoring, mestinya seperti itu karena sudah 145 Negara untuk UMKM menggunakan sistem skor kredit, yakni melihat skornya, melihat karakter [UMKM]-nya baik atau tidak.
[Apabila baik] beri Rp500 juta, beri Rp300 juta, beri Rp100 juta. Mestinya seperti itu, karena pengusaha muda yang baru berangkat untuk masuk dunia usaha, biasanya belum memiliki aset, belum memiliki kolateral, belum memiliki agunan, jadi kalau peluang diberikan dengan sistem kredit skoring itu akan lebih memudahkan. Ini akan terus saya dorong.
Ketiga, saya perlu menyampaikan bahwa persaingan antarnegara betul-betul sangat sengit, baik dalam memperebutkan pasar ekspor, baik memperebutkan investasi semuanya, dan kita patut bersyukur bahwa IMD Global Competitiveness Index 2023, Indonesia naik rangking dari 44 ke 34. Naik 10 peringkat, ini masuk ke kategori tertinggi di dunia, karena lompatannya 10 peringkat dan komponen daya saingnya memang kita paling bagus di infrastruktur, kita sekarang ini dinilai bagus di infrastruktur.
Kemudian, efisiensi bisnis juga naik 11 peringkat. Ini sangat bagus sekali, kemudian efisiensi pemerintah juga sama meskipun hanya naik 4 peringkat, tetapi yang paling bagus adalah performa ekonomi. Ini naik 13 peringkat dari sebelumnya 42 menjadi 29. Ini juga perlu kita lanjutkan agar daya saing kita makin baik sehingga terlihat dari daya saing kita memiliki kemampuan dengan Negara lain. Urusan peringkat ini bukan kita yang mengeluarkan tetapi internasional.
Kemudian yang berkaitan dengan hilirisasi. Sekali lagi ingin saya sampaikan bahwa hilirisasi itu bukan hanya untuk yang besar-besar sajam bukan urusan nikel saja, tambang tembaga yang gede-gede, enggak. Bahkan, yang UKM pun kita harus hilirisasikan, semua produk yang masih mentahan.
Tadi di depan saya mampir di standnya banten, di situ ada barang seperti ini [kopi kemasan]. ini kopi alami yang tanaman kopinya ada di Provinsi Banten, tetapi yang saya liat bagus setelah roasting kemudian masuk packaging seperti ini. ini sangat luar biasa. packagingnya bagus sekali, brand yang ada di sini haji rocker kafe ini bagus sekali, pemiliknya ada di sini.
Barang- barang seperti ini kopi itu tidak hanya di banten saja di seluruh daerah kita punya kopi macam-macam baik robusta maupun arabica ada semuanya. Jangan sekali-kali kita lanjutkan ekspor dalam bentuk biji mentahan, jangan. Namun, buat seperti ini [menjadi barang jadi]. Kuasai pasar di dalam negeri. begitu kita siap ekspor semuanya gapapa. barang ini betul-betul barang bagus.
Kemudian, yang lain juga ini biasanya gula yang tradisional tidak dikemas. ini gula semut seperti ini juga sangat bagus sekali, gula aren. Saya hanya kagum packaging kemasan yang sudah bagus-bagus seperti ini, ini yang terus jangan hanya Banten saja tetapi seluruh Provinsi harus lakukan ini dan motornya adalah HIPMI, karena kreatifitas inovasi ada di pengusaha-pengusaha muda. pasti. saya pastikan. Pacakging spt ini sangat bagus sekali. bagus sekali.
Jadi, jangan berpikir hilirisasi hanya terbatas, oh nikel bukan hanya itu saja atau tembaga jadi foil. bukan hanya itu saja yang seperti-seperti ini. Kemudian, saya liat rumput laut juga banyak yang belum dihilirisasikan.
Kita ini nomor 2 di dunia rumput laut tetapi ekspornya mentahan. ke Filipina, ke Thailand, kenapa gak buat indistri sendiri di sini. tepung agar bisa dibuat, nilai tambahnya melompat semua. Jangan biarkan mentahan-mentahan itu terus diekspor. Dihillirisasikan dalam Negeri agar kesempatan kerja terbuka, sehingga negara juga akan dapat dan penerimaan negara otomatis akan naik.
Kelapa sawit yang ditanam gede-gede, petani-petani kita kalo dihilirkan karena memiliki 46 juta ton per tahun, bisa masuk industrial yang agak menengah. bisa sabun, oleofood (industri yang mengolah output dari industri hulu (CPO) menjadi produk pangan), lipat, bisa 7-9 kali, bisa 8 kali bisa 5 kali. ini harus jadi kesadaran kita semuanya karena sudah 400 tahun kita ekspor bahan mentah sejak VOC.
Jadi jangan diteruskan, meski ditekan uni eropa, WTO, IMF jangan mundur dan jangan berhenti dan nanti akan saya pesan juga yang pada presiden berikut yang akan datang, jangan sampai menghentikan namanya hilirisasi, karena rugi besar kita.
Karena kalo semua kita hilirisasikan perkiraan hitung-hitungan an bappenas 10 tahun yang datang pendapatan per kapita kita mencapai US$10.500, 15 tahun US$15.800 dan di indonesia emas 2045 akan muncul kurang lebih US$25.000 income perkapita kita. inilah tujuan goal kita, tidak hanya visi besar tetapi kita harus memiliki visi taktis.
Ya ini ya ini yang harus kita kerjakan bersama-sama.