Bisnis.com, JAKARTA -- Dua pesawat tempur Rusia mengejar drone pengintai MQ-9A "Reaper" dan RQ-4 Global Hawk milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) di bagian barat daya Laut Hitam.
Insiden itu hanya terjadi sehari setelah pesawat Su-30 Rusia mengusir MQ-9A "Reaper" di perairan yang sama.
Laporan terbaru Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan bahwa insiden pengejaran itu terjadi pada Senin (28/8/2023) kemarin.
"Pusat kendali wilayah udara Pasukan Dirgantara Rusia mencatat penerbangan kendaraan udara tak berawak MQ-9 "Reaper" Angkatan Udara AS dan RQ-4 "Global Hawk" ke arah Perbatasan Negara Federasi Rusia, melakukan pengintaian udara di wilayah semenanjung Krymsky," tulis keterangan resmi Kemhan Rusia dikutip, Selasa (29/8/2023).
Pihak Rusia menuturkan bahwa mereka mengerahkan dua pesawat tempur untuk mencegah potensi pelanggaran perbatasan dan menangkal perilaku UAV pengintai elektronik.
"Sebagai akibat dari tindakan pasukan pertahanan udara yang bertugas, kendaraan udara tak berawak pengintai Angkatan Udara AS mengubah arah penerbangannya dan meninggalkan area pengintaian udara."
Baca Juga
Drone AS memang beberapa kali wara-wiri di sekitar Laut Hitam belakangan ini. Sehari sebelumnya, pasukan Rusia juga mengusir MQ-9 "Reaper" di Laut Hitam.
Pesawat nir awak milik Amerika Serikat itu memilih putar balik saat didekati oleh pesawat tempur jenis Shukoi Su-30 Rusia.
"Awak jet tempur Rusia mengidentifikasi target udara sebagai UAV MQ-9A "Reaper" pengintai milik Angkatan Udara AS," tulis Kemhan Rusia dikutip, Senin (28/8/2023).
Setelah melakukan pengintaian, pesawat Rusia kembali dengan selamat ke lapangan terbang pangkalannya. Kemhan Rusia menegaskan tidak ada pelanggaran terhadap Perbatasan Negara Federasi Rusia.
"Penerbangan pesawat tempur Rusia dilakukan sesuai dengan aturan internasional untuk penggunaan wilayah udara di perairan netral sesuai dengan langkah-langkah keamanan."