Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memahami keputusan Partai Amanat Nasional (PAN), yang tidak mengundang partainya ke acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 25 PAN pada Senin (28/8/2023).
Hasto mengakui PAN dan PDIP masih sama-sama tergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meski demikian, lanjutnya, PAN dan PDIP sudah berbeda jalan soal dukungan pencapresan Pilpres 2024.
PAN bersama Gerindra, Golkar dan PKB, dan PBB sudah mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Sementara PDIP bersama PPP, Hanura, dan Perindo usung pencapresan Ganjar Pranowo.
"Kita harus paham bahwa Partai Amanat Nasional sudah mengusung Pak Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Kami hormati keputusan dari PAN," jelas Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023).
Di samping itu, dia menyatakan komunikasi antara PDIP dan PAN masih terus berjalan dengan baik. Bagaimanapun, lanjut Hasto, PDIP dan PAN masih bisa menjalin kerja sama politik dalam ajang Pilkada 2024.
"Tetap ada kerjasama politik, misalnya di Pilkada 2024 akan datang, kerjasama parlemen juga masih berjalan baik meski pilihan capres berbeda," ujarnya.
Baca Juga
Tak lupa, Hasto pun menyampaikan selamat kepada PAN. Dia berharap PAN tetap jadi partai politik yang bermanfaat untuk masyarakat.
"Selamat ulang tahun, semoga semakin mengembang tugas amananatnya bagi rakyat Indonesia," ungkap Hasto.
Sebagai informasi, PAN mengadakan perayaan HUT ke-25 sekaligus workshop di Hotel Sultan, Jakarta Pusat pada Senin (28/8/2023) hingga Rabu (30/8/2023). Pada hari pertama, PAN mengundang para elite empat partai politik pendukung pencapresan Prabowo.
Pantuan Bisnis di lokasi, tampak hadir Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.