Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penembakan Bermotif Rasial Tewaskan 3 Warga Kulit Hitam di AS

Lagi-lagi penembakan bermotif rasial terjadi di Amerika Serikat namun pelaku bunuh diri.
Ilustrasi/JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Seorang pria kulit putih menjadi pelaku penembakan tiga orang kulit hitam di Jacksonville, Florida, Amerika Serikat pada Sabtu (26/8/2023), sebelum mencabut nyawanya sendiri.

Aparat penegak hukum Jacksonville menyatakan hal ini merupakan tindak kejahatan bermotif rasial yang dilakukan pelaku menggunakan senapan berkekuatan tinggi dan pistol.

“Penembakan ini bermotif rasial. Dia [pelaku] membenci orang kulit hitam,” kata kepala polisi daerah Jacksonville, T. K. Waters sebagaimana dikutip dari Reuters, Minggu (27/8/2023).

Waters belum mengungkapkan identitas sang pelaku, hanya mendeskripsikannya sebagai pria kulit putih yang memakai rompi taktis ketika melakukan kejahatannya. Sementara itu, tiga korban yang terdiri dari dua pria dan satu wanita merupakan warga kulit hitam.

Pihaknya meyakini bahwa pelaku bertindak sendirian, dan sebelum penembakan dia telah menulis "manifesto" yang merinci kebenciannya terhadap orang kulit hitam untuk media, orang tuanya, dan aparat penegak hukum.

“Kebencian yang memotivasi pembunuhan ini makin membuatnya menyedihkan,” kata Waters

Adapun senjata yang digunakan pelaku adalah Glock dan senapan "gaya AR-15", dengan lambang swastika di atasnya. Ini mengacu pada senjata laras panjang semi-otomatis yang sering digunakan dalam penembakan massal.

Pelaku terpantau berada di Universitas Edward Waters, perguruan tinggi lokal yang bersejarah bagi komunitas kulit hitam. Dia mengenakan rompi dan masker sebelum pergi ke Dollar General, sebuah jaringan toko yang tersebar di seluruh Amerika Serikat.

Sherri Onks, agen khusus yang bertanggung jawab di kantor FBI Jacksonville, mengatakan pejabat federal telah membuka penyelidikan hak-hak sipil dan akan menganggap insiden tersebut sebagai kejahatan rasial.

“Kejahatan kebencian selalu dan akan selalu menjadi prioritas utama FBI karena kejahatan tersebut tidak hanya menyerang korban, namun juga dimaksudkan untuk mengancam dan mengintimidasi seluruh komunitas,” kata Onks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper