Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bareskrim Akan Bentuk Tim Khusus di 9 Daerah, Atasi Kejahatan Siber

Bareskrim Polri bakal membuat tim khusus untuk menangani kasus tindak pidana siber di 9 Polda di seluruh Indonesia.
Bareskrim Akan Bentuk Tim Khusus di 9 Daerah, Atasi Kejahatan Siber. Ilustrasi aktivitas di depan komputer./REUTERS-Kacper Pempel
Bareskrim Akan Bentuk Tim Khusus di 9 Daerah, Atasi Kejahatan Siber. Ilustrasi aktivitas di depan komputer./REUTERS-Kacper Pempel

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri bakal membuat tim khusus untuk menangani kasus tindak pidana siber di 9 Polda di seluruh Indonesia.

Kepala Biro Pengawas Penyidikan Bareskrim Polri Brigjen Iwan Kurniawan mengatakan tujuan pembentukan tim khusus ini sebagai upaya penanganan Polri dalam menangani kasus kejahatan digital yang semakin banyak.

"Kendala kita itu adalah bagaimana sekarang penyidik-penyidik kami yang saat ini bertugas di bidang Direktorat Siber ini masih terbatas sehingga nanti ada pengembangan terhadap Direktorat Siber di beberapa wilayah [9 Polda]," tuturnya di YouTube FMB9ID, dikutip Rabu (23/8/2023).

Hanya saja, Iwan masih belum merencanakan wilayah mana saja yang akan dibentuk tim khusus ini. Namun yang pasti, timsus tindak pidana siber akan dibentuk di wilayah yang memiliki kejahatan digital cukup banyak, seperti Polda Metro Jaya.

"Ada [Polda Metro], karena [kasus siber] banyak maka kami menanganinya harus dikeroyok," tuturnya.

Dengan demikian, kasus siber yang terus mengalami peningkatan ini telah menjadi sorotan dalam Kepolisian. Oleh karenanya, pembentukan tim khusus ini dapat menekan angka kejahatan siber ke depannya.

Berkaitan dengan hal ini, sebelumnya Bank Indonesia (BI) sempat mencatat bahwa pada semester I/2023 ini terdapat sebanyak 2.849 laporan atau pengaduan masyarakat akan kasus keuangan digital yang salah satunya disebabkan oleh masih rendahnya perilaku keamanan digital.

Kepala Grup Perlindungan Konsumen DUPK Bank Indonesia Ricky Satria mengatakan dari jumlah laporan tersebut terdapat sebanyak 2.032 rekening yang dilaporkan dengan total kerugian mencapai Rp38,73 miliar.

Dia memaparkan, sumber media yang digunakan pelaku kejahatan keuangan digital yakni paling banyak disumbang oleh aplikasi Whatsapp hingga 50,40 persen, disusul Telegram 17,13 persen, serta Instagram, Website, Facebook dan Twitter.

Sementara, kota dengan jumlah pengaduan tertinggi yakni Jakarta mencapai 16,98 persen, Bekasi 6,53 persen, Tangerang 6,46 persen, Bandung 5,66 persen, Bogor 4,10 persen, dan Surabaya 3,40 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper