Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yenny Wahid Tunggu 'Petunjuk' Gus Dur Sebelum Dukung Anies, Ganjar, atau Prabowo

Yenny Wahid akan menunggu petunjuk almarhum ayahnya Abdurahman Wahid alias Gus Dur sebelum menentukan dukungan ke salah satu kandidat capres di Pilpres 2024.
Yenny Wahid Tunggu Petunjuk Gus Dur Sebelum Dukung Anies, Ganjar, atau Prabowo. Yenny Wahid / BISNIS - Dany Saputra
Yenny Wahid Tunggu Petunjuk Gus Dur Sebelum Dukung Anies, Ganjar, atau Prabowo. Yenny Wahid / BISNIS - Dany Saputra

Bisnis.com, JAKARTA - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Yenny Wahid akan menunggu petunjuk almarhum ayahnya Abdurahman Wahid alias Gus Dur sebelum menentukan dukungan ke salah satu kandidat calon presiden di Pilpres 2024.

Yenny menjelaskan, dirinya punya dua pertimbangan sebelum tentukan dukungan politik ke salah satu pemimpin, yaitu perlu komunikasi dengan yang bersangkutan dan lewat petunjuk spiritual.

"Saya memiliki mekanisme tambahan, spiritual juga. Jadi saya akan ke makam bapak saya, nunggu petunjuk. Kalau orang lain kan bilang menunggu petunjuk bapak, saya juga menunggu petunjuk bapak yaitu bapak sendiri [Gus Dur]," jelas Yenny ditemui di sela-sela acara Kopdarnas PSI, Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa (23/8/2023) malam.

Lebih lanjut, dia mengatakan dekat dengan tiga kandidat kuat calon presiden Pilpres 2024 yang ada sekarang. Pertama, dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang merupakan mantan bosnya.

"Pak Anies itu ketika saya pulang dari ambil master saya dari Amerika, beliau jadi rektor Paramadina dan menawarkan saya jadi dosen. Jadi saya pernah menjadi dosen di Paramadina ketika Pak Anies menjadi rektor. Selain itu kami sering sekali diundang bareng-bareng jadi pembicara dalam forum-forum global," jelas Yenny.

Kedua, dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Yenny mengatakan teman-teman Ganjar merupakan teman-temannya juga, dan mereka juga punya kedekatan ideologi.

"[Ganjar] sebagai seorang nasionalis-marhaen, itu selalu ada himpitan atau ada titik temu dengan kaum Nahdiyin [NU]," ujarnya.

Ketiga, dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Yenny merasa punya kedekatan sejarah sebab dahulu kakek mereka bersahabat dan bertetanggaan. Begitu juga dahulu, suami Yenny pernah jadi kader Gerindra.

"Dulu sebelum suami saya bergabung dengan PSI, dulunya suami saya kader Gerindra. Nah di saat kami berkampanye dengan Gerindra 2009, di situ saya ketemu suami saya. Jadi Pak Prabowo adalah mak comblang saya," ungkap Yenny.

Ketika ditanya awak media peluangnya lebih besar dukung siapa, Yenny hanya tersenyum tanpa menjawab secara lisan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper