Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito meresmikan Laboratorium Biosafety Level 3 (BSL-3), pada Kamis (17/8/2023).
Dia menyatakan bahwa Laboratorium Biosafety Level 3 ini merupakan lab yang memang harus BPOM miliki untuk menangani substansi toksik dan karsinogenik.
"Lab BSL-3 pengujian obat dan makanan, dengan level Biosafety Level 3 saya kira itu satu yang harus kita miliki karena kita menangani substansi yang sifatnya toksik dan karsinogenik berbahaya sehingga level Biosafety-nya harus level 3," katanya, saat ditanyai wartawan, di BPOM.
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa Laboratorium Biosafety Level 3 tersebut sudah meningkat dengan standar internasional.
"Saya kira secara internasional sudah meningkat. Kapasitas kita dalam menyediakan tempat yang bisa menangani substansi yang lebih sensitif lagi, dengan hazardous yang lebih berbahaya lagi. Jadi meningkat kapasitas yang kita lakukan," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa Laboratorium Biosafety Level 3 (BSL-3) yang berada di Gedung Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN), yakni laboratorium dengan tingkat keamanan hayati level 3.
Baca Juga
Maksud Level 3 adalah laboratorium ini dibangun untuk menunjang pengembangan ruang lingkup pengujian dan penyediaan kultur pathogen risk grup 3 pada pengujian obat dan makanan yang diduga terkontaminasi pathogen infeksius pada risk grup 3.
Perlu diketahui, pathogen risk grup 3 merupakan kelas pathogen yang jika tidak diidentifikasi lebih awal maka dapat menyebabkan timbulnya pandemic yang disebabkan karena mudahnya pathogen jenis ini mengkontaminasi dan tersebar secara massif.
Oleh sebab itu, menurutnya upaya pencegahan sedini mungkin sangat penting dilakukan untuk mencegah hal buruk terjadi.
Selanjutnya, dia menyatakan ini juga sebagai tantangan yang kemudian Badan POM melalui PPPOMN, menghadirkan Laboratorium Biosafety Level 3 (BSL-3).