Bisnis.com, JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani membuka kemungkinan pencalonan Gibran Rakabuming menjadi pendamping Ganjar Pranowo di 2024, apabila Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan terkait dengan batas usia calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres).
Puan mengatakan bahwa partainya tengah mencermati uji materi yang tengah berlangsung di MK mengenai batasan usia minimal capres-cawapres, yang sebelumnya 40 tahun digugat menjadi 35 tahun.
Apabila gugatan tersebut dikabulkan MK, maka tidak menutup kemungkinan PDIP akan mengusung anak sulung Presiden Joko Widodo itu untuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo di 2024.
"Kita mencermati hal tersebut, kalau memang kemudian di MK-nya kemudian disetujui ada calon cawapres di bawah 40 tahun, ya bisa saja Mas Gibran yang maju," ucap Puan saat ditemui usai Upacara Penurunan Bendera HUT RI ke-78 di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2023).
Puan menyebut saat ini nama kandidat bacawapres Ganjar Pranowo masih mengerucut ke lima nama yang telah disebutkan sebelumnya yakni Sandiaga Uno, Erick Thohir, Muhaimin Iskandar, Andika Perkasa, hingga Agus Harimurti Yudhoyono.
Namun, Ketua DPR itu menyampaikan bahwa masih mempertimbangkan nama-nama lain. Menurutnya, waktu dua bulan sebelum pendaftaran capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU), masih cukup untuk digunakan dalam melihat rekam jejak para kandidat.
Baca Juga
"Kemudian apa hal-hal yang kemudian mesti diisi atau tidak atau yang tadi ditanyakan apakah yang bersangkutan berkenan untuk bergabung dengan PDI Perjuangan atau sudah punya pilihan dengan capres yang lain," tuturnya.
Adapun Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya juga telah menanggapi uji materi di MK mengenai batasan usia capres-cawapres.
Hasto menilai bahwa untuk bisa menjadi pemimpin, maka siapapun termasuk anak muda harus digembleng lahir batin. Dia pun mengatakan partainya selalu memberikan ruang bagi anak muda.
Menurut Hasto, anak muda yang akan menjadi pemimpin harus digembleng dari sisi ideologi, karakter, wawasan, sehingga bisa memiliki moral yang baik.
"Karena untuk menjadi pemimpin itu tidak bisa tanpa melalui proses persiapan kematangan yang baik," kata Hasto.