Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buntut Pembakaran Al Quran, Dirjen Amerop: Anggota OKI Dorong Resolusi di Dewan HAM PBB

Dirjen Amerop Kemlu RI menyatakan OKI memprotes aksi pembakaran Al Quran
Seorang jamaah mengibarkan bendera Iran di depan plakat anti-Holocaust saat menghadiri protes atas pembakaran Al-Qur’an setelah upacara Salat Jumat Teheran di masjid Agung Imam Khomeini, 27 Januari 2023. Para jamaah berteriak anti-AS, anti-Israel, dan slogan-slogan anti-Swedia saat mengambil bagian dalam protes atas pembakaran Alquran di Swedia. (Foto oleh Morteza Nikoubazl/NurPhoto)TIDAK MENGGUNAKAN PRANCIS
Seorang jamaah mengibarkan bendera Iran di depan plakat anti-Holocaust saat menghadiri protes atas pembakaran Al-Qur’an setelah upacara Salat Jumat Teheran di masjid Agung Imam Khomeini, 27 Januari 2023. Para jamaah berteriak anti-AS, anti-Israel, dan slogan-slogan anti-Swedia saat mengambil bagian dalam protes atas pembakaran Alquran di Swedia. (Foto oleh Morteza Nikoubazl/NurPhoto)TIDAK MENGGUNAKAN PRANCIS

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Amerika dan Eropa (Dirjen Amerop) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Umar Hadi menyatakan negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) kompak dalam memprotes aksi pembakaran Al Quran. 

Dia mengatakan bahwa negara OKI mendorong resolusi di Dewan HAM PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), meminta semua negara membuat aturan yang melarang warganya untuk menghina simbol dan agama apapun. 

"Ya memang masalahnya, seperti yang sudah disampaikan OKI, kemarin ada resolusi di Dewan HAM PBB, yang kita juga dorong. Itu kan sebetulnya meminta supaya semua negara buat aturan yang melarang orang menghina simbol-simbol agama lain atau simbol keagamaan apapun," katanya, saat memberikan keterangan resmi. 

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa para duta besar (dubes) dari negara OKI juga telah memprotes dengan bertemu dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Denmark atas aksi tersebut. 

"Di Denmark itu para dubes dari negara-negara OKI kompak. Mereka sama-sama kirim protes, juga pernah bersama-sama bertemu dengan Menlu Denmark dan sebagainya. Jadi selalu dalam kekompakan," ujarnya. 

Perlu diketahui, negara-negara yang tergabung dalam OKI terdiri dari 57 negara muslim, dengan jumlahnya yang besar itu membuat organisasi tersebut menjadi terbesar kedua setelah PBB. 

Hadi juga menyatakan bahwa tidak ingin adanya reaksi berlebihan atas aksi pembakaran Alquran yang terjadi di Denmark yang dikhawatirkan memicu tindak kekerasan. 

"Yang kita tidak inginkan reaksi yang berlebihan, sehingga ada tindak kekerasan. Jadi itu yang membahayakan," ucapnya. 

Selanjutnya, dia menjelaskan bahwa pelaku yang membakar Alquran adalah satu orang dan berkali-kali dilakukan. 

Dia menyatakan bahwa pelaku pembakaran Al Quran melakukan aksi di depan Kedutaan Besar RI (KBRI) dan kemudian di depan Kedutaan Besar Maroko. 

"Yang melakukan individu ya, satu orang dan itu berangkai. Setelah (melakukan pembakaran di depan Kedubes RI), dia juga bakar di Kedutaan Maroko," tambahnya. 

Seperti diketahui, baru-baru ini kembali terjadi aksi pembakaran Al Quran di depan sejumlah kedutaan besar (kedubes) negara berpenduduk mayoritas muslim, termasuk Indonesia, di Denmark pada pekan lalu.

Aksi pembakaran Al Quran terjadi di Copenhagen, Denmark di depan Kedubes Pakistan, Indonesia, Aljazair, Maroko, dan sebuah masjid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper