Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Judha Nugraha memberikan informasi terkini terkait kondisi WNI pasca kebakaran hutan di Hawaii.
Dia menjelaskan bahwa sebelumnya telah terjadi kebakaran hutan di Kota Lahaina, di bagian barat Pulau Maui, negara bagian Hawaii, Amerika Serikat (AS).
Judha mengungkap bahwa terdapat 600 WNI yang tercatat hingga saat ini menetap di Hawaii, yang mayoritas bekerja di sektor pariwisata.
"Terdapat sekitar 600 WNI yang menetap di Hawaii. Kebanyakan bekerja di sektor pariwisata dan menjadi ABK," katanya, dalam keterangan resmi kepada wartawan, pada Jumat (11/8/2023).
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa pihaknya telah intens berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles dan otoritas setempat, serta masyarakat Indonesia di Hawaii. Namun sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban.
"KJRI Los Angeles telah koordinasi dengan otoritas setempat dan kelompok masyarakat Indonesia di Hawaii, hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban," ujarnya.
Baca Juga
Selain itu dia mengatakan bahwa KJRI terus berupaya memonitor situasi dan memberikan imbauan kepada para WNI yang berada di Hawaii.
Sementara itu, Judha menjelaskan bahwa terjadinya kebakaran hutan di Hawaii semakin besar dan meluas karena adanya Topan (Huricane) Dora.
Seperti diketahui sebelumnya, Gubernur Hawaii Josh Green mengatakan kebakaran hutan yang telah melanda Hawaii, diperkirakan korban tewas masih akan terus bertambah.
Para pejabat mengatakan sedikitnya 36 orang tewas setelah kebakaran terjadi dan puluhan lainnya menderita luka bakar, menghirup asap dan mengalami cedera.
Departemen Perhubungan Hawaii mengatakan sedikitnya 20 orang menderita luka bakar serius, dan beberapa diterbangkan ke Oahu untuk perawatan medis, sedangkan lebih dari 11.000 pengunjung dievakuasi dari Maui, pada Rabu (9/8/2023) malam.