Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) dihantui diterjang megatsunami yang bisa menyapu bersih pemukiman di daerah pesisir.
Alaska, Hawaii, dan Pantai Barat daratan AS menghadapi ancaman berkelanjutan karena dekatnya dengan zona bencana. Adapun Pantai Barat baru saja menerima peringatan baru.
Menurut Laporan New York Post, peringatan megatsunami ini keluar dari para ahli dalam studi Proceedings of the National Academy of Sciences.
Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa gempa bumi dapat meletus di sepanjang zona subduksi Cascadia, patahan yang membentang dari Pulau Vancouver Utara hingga Tanjung Mendocino, California.
Lebih lanjut seorang peneliti dari Virginia Tech menemukan, gempa bumi dahsyat yang berpotensi terjadi bersamaan dengan naiknya permukaan air laut dapat menyebabkan tsunami besar yang berdampak paling parah pada penduduk dan properti di California Utara, Oregon utara, dan Washington selatan.
Para ahli menekankan bahwa garis patahan tersebut memiliki peluang sebesar 15% untuk menciptakan gempa bumi berkekuatan 8,0 atau lebih besar dalam 50 tahun ke depan yang dapat menyebabkan daratan pesisir tenggelam hingga 6½ kaki.
Baca Juga
“Perluasan dataran banjir pesisir setelah gempa bumi zona subduksi Cascadia belum pernah diukur sebelumnya, dampaknya terhadap penggunaan lahan dapat secara signifikan meningkatkan jangka waktu pemulihan,” kata Tina Dura, penulis utama studi tersebut dan asisten profesor di Departemen Geosains Virginia Tech, dalam sebuah pernyataan, dikutip Selasa (20/5/2025).
Daily Mail melaporkan, Alaska menjadi daerah rawan longsor karena medannya yang terjal dan gempa bumi yang sering terjadi. Selain itu, perubahan iklim membuat gletser cair. Akibatnya, lereng tanah menjadi tidak stabil dan bebatuan menjadi longgar.
Di Hawaii, pulau-pulau vulkanik memiliki sejarah panjang tsunami besar yang disebabkan oleh runtuhnya gunung berapi. Sekitar 105.000 tahun yang lalu, gelombang setinggi 1.000 kaki menghantam pulau Lanai.
Gunung berapi di Hawaii tumbuh karena lapisan lava yang menumpuk, yang dapat menyebabkan lereng tidak stabil dengan potensi keruntuhan, terutama selama letusan gunung berapi atau gempa bumi. Hal ini dapat menyebabkan jutaan batu meluncur ke laut, menggusur air dan menciptakan tsunami besar.
Sejumlah gunung berapi Hawaii masih aktif yang menyebabkan adanya ancaman besar, terutama di sisi tenggara Pulau Besar, tempat gunung berapi yang "lebih muda" seperti Mauna Loa dan Kilauea.
Kilauea telah mengeluarkan lava selama berbulan-bulan dengan letusan terakhirnya berakhir pada 16 Mei.
Di Pantai Barat, zona subduksi Cascadia terus menjadi salah satu area seismik paling aktif di Amerika Utara, dan ada kemungkinan besar gempa bumi besar lainnya akan terjadi dalam beberapa dekade mendatang.
Zona subduksi Cascadia merupakan bagian dari "Cincin Api," tempat Lempeng Pasifik bertemu dengan lempeng tektonik lain dan menyebabkan "gempa bumi terkuat di dunia" serta sebagian besar letusan gunung berapa.
Namun studi tersebut juga mencatat bahwa gempa bumi dengan kekuatan lebih dari 8,0 SR belum pernah terjadi di wilayah tersebut sejak 26 Januari 1700.
“Cascadia adalah tempat yang unik. Penduduknya tidak terlalu padat, tetapi sebagian besar muara memiliki komunitas di dalamnya, dan semuanya berada di zona penurunan tanah,” kata Dura.
Ia pun menuturkan bahwa penurunan tanah dapat berdampak lebih besar daripada gempa bumi besar lainnya.