Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AHY ke Moeldoko Cs: Kami Maafkan tapi Tidak Melupakan!

AHY menyatakan sudah memaafkan perbuatan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dan kawan-kawannya.
Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pihaknya mengajukan kontra memori atas  peninjauan kembali (PK) atas putusan Mahkamah Agung yang disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko di Gedung DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2023). JIBI/Bisnis-Szalma Fatimarahma
Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan pihaknya mengajukan kontra memori atas peninjauan kembali (PK) atas putusan Mahkamah Agung yang disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko di Gedung DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2023). JIBI/Bisnis-Szalma Fatimarahma

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan sudah memaafkan perbuatan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dan kawan-kawannya.

Kendati demikian, AHY menegaskan tidak akan melupakan upaya Moeldoko Cs yang berupaya merebut kursinya tanpa melalui mekanisme partai. 

"Kami sebetulnya termasuk orang yang pandai memaafkan, tapi tidak melupakan begitu saja. Para kader juga demikian," ujar AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (11/8/2023).

Dia menjelaskan, 'tidak melupakan' memiliki banyak arti. Namun, AHY memilih diam soal kemungkinan pihaknya akan melawan balik kubu Moeldoko, seperti ajukan upaya hukum,

"Kita lihat saja, saya tidak ingin menjelaskan sekarang langkah-langkah apa yang akan kami sampaikan," jelas putra presiden ke-6 SBY ini.

Mantan perwira TNI ini menyatakan Demokrat saat ini akan fokus menghadapi Pemilu 2024. Terutama, usai Mahkamah Konstitusi (MA) menolak peninjauan kembali (PK) yang diajukan Moeldoko atas kepengurusan Demokrat.

"Kami juga punya inisiatif, punya sesuatu yang akan dijalankan. Kami tidak tergoda untuk menjadi tidak fokus pada tujuan besar yang kami perjuangan. Ini tujuan besarnya bukan beradu dengan KSP Moeldoko, bukan," ungkap AHY.

Lebih lanjut, AHY turut mengajak seluruh rakyat untuk terus bersama-sama menjaga kehidupan demokrasi di Indonesia. Nilai-nilai yang dianut dalam konstitusi, lanjutnya, harus tetap diilhami oleh semua elemen bangsa.

"Panjang umur perjuangan, panjang umur demokrasi di Indonesia," tutup AHY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper