Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Rusia menggempur Oblast Rivne dengan serangan drone "besar-besaran" pada 10 Agustus yang menghancurkan depot minyak di distrik Dubno, Oblast Rivne, Gubernur Oblast Vitaliy Koval melaporkan melalui Telegram.
Gubernur mengatakan serangan itu terjadi pada malam hari. Video yang diposting ke saluran Telegram Koval menunjukkan api membubung dari lokasi ledakan di depot minyak.
Lebih lanjut laporan itu mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa dari serangan tersebut. Gubernur mengatakan bahwa 45 penyelamat dan 14 kendaraan sedang bekerja di lokasi, dan sebuah kereta api telah dikirim.
"Latar belakang kimia dan radiasi normal," kata Koval. Dia juga mengatakan tidak akan ada evakuasi di daerah tersebut.
Oblast Rivne terletak di Ukraina barat, di sepanjang perbatasan barat laut Belarusia. Pada Juli 2023, Presiden Volodymyr Zelensky mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Rivne untuk membahas kemungkinan ancaman keamanan di wilayah tersebut.
Sementara Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan pada 10 Agustus bahwa Rusia telah kehilangan 252.200 tentara di Ukraina sejak awal invasi skala penuh pada 24 Februari tahun lalu.
Baca Juga
Jumlah ini termasuk 580 korban yang diderita pasukan Rusia selama beberapa hari terakhir.
Menurut laporan itu, Rusia juga kehilangan 4.278 tank, 8.303 kendaraan tempur lapis baja, 7.495 kendaraan dan tangki bahan bakar, 5.028 sistem artileri, 711 sistem peluncuran roket ganda, 469 sistem pertahanan udara, 315 pesawat terbang, 313 helikopter, 4.179 drone, dan 18 kapal.