Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Joe Biden Bakal Hadir di KTT Ke-43 Asean, Ini Jawaban Jokowi

Jokowi menyebut bahwa penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 Asean diharapkan siap 10
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tiba di Marine One di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC, AS, pada Minggu, 28 Mei 2023. Fotografer: Yuri Gripas/Abaca/Bloomberg
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tiba di Marine One di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC, AS, pada Minggu, 28 Mei 2023. Fotografer: Yuri Gripas/Abaca/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-43 Asean diharapkan siap 100 persen pada September 2023.

Jokowi menegaskan bahwa sebagai ketua, Indonesia ingin meletakan fondasi kuat bagi Asean, sehingga mampu menghadapi tantangan dan tanggap dinamika dan memegang peran sentral

Hal ini dia sampaikan usai memberikan pidato di Peringatan HUT ke-56 Asean, Nusantara Hall, Gedung Sekretariat Asean, Selasa (8/8/2023).

“Semuanya sudah direncanakan sudah disiapkan dan kami harapkan nanti pada saat KTT Asean semuanya sudah 100 persen siap di September,” ujarnya di Gedung Sekretariat Asean, Selasa (8/8/2023).

Lebih lanjut, dia menyebut bahwa hingga saat ini untuk kehadiran Kepala Negara non-Asean masih dalam proses sehingga dirinya belum bisa memerinci tamu-tamu yang akan hadir.

Salah satunya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang disebutnya masih dalam proses mengundang.

“Sampai saat ini, masih terus berproses. Semuanya masih proses, konfirmasinya masih proses,” ujarnya.

Kepala Negara juga menekanbkan bahwa salah satu bahasan yang menjadi fokus di KTT Ke-43 Asean adalah mengenai situasi myanmar yang saat ini masih menjadi tantangan. Menurutnya, upaya Asean untuk membantu Myanmar akan terus dilakukan melalui Five-Point Consensus.

Namun, Jokowi menekankan bahwa semua negara anggota harus menyadari bahwa setiap situasi konflik dapat diselesaikan apabila terdapat kemauan politik di seluruh Myanmar.

“Kita berharap persoalan di Myanmar segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, dan pada kenyataannya tak gampang, sangat kompleks, konfliknya bukan soal 1 dengan 2 tapi dengan 3, dengan 4, dengan 5 sehingga memerlukan waktu, dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di myanmar mau, memiliki kemauan yang sama untuk selesaikan masalah ini, kalau tak mau memang sulit,” pungkas Jokowi.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper