Bisnis.com, JAKARTA – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kecewa dengan respons pihak Universitas Indonesia (UI) yang belum memberi penjelasan rasional terkait tingginya biaya operasional pendidikan (BOP). Pihak UI pun dinilai hanya mementingjan citra positif.
Hal itu disampaikan anggota BEM UI Azmi kepada Bisnis, Santu (5/8/2023).
Menurut dia, banyak mahasiswa yang tetap merasa keberatan dengan BOP terbaru setelah mereka melakukan banding uang kuliah Tunggal (UKT).
“Ada yang benar-benar tidak sanggup bayar. Bahkan, ada yang bayar karena takut dan ada yang sudah membayar dengan cicilan. Kesannya, UI memberikan biaya UKT tinggi karena mahasiswa nanti bisa banding,” jelas Azmi, salah satu anggota BEM UI, Sabtu (5/8/2023).
Menurutnya, skema yang bisa dilakukan mahasiswa UI ketika mendapat UKT yang tinggi ada dua yaitu banding dan mencicil.
Kedua cara ini, ujarnya, belum memberikan dampak yang signifikan untuk menyelamatkan para mahasiswa baru yang ingin kuliah di UI.
Baca Juga
Dia pun merasa kecewa dengan tindakan UI.
Menurut dia, BEM sudah melakukan banyak aksi dan kajian ilmiah membahas BOP, tetapi UI tidak memberikan jawaban yang jelas dan hanya mementingkan citra positif belaka.
“Mahasiswa adalah stakeholder utama dan terbesar dalam penetapan UKT ini, tetapi mahasiswa justru dirugikan karena minimnya niat rektorat untuk melibatkan mahasiswa,” tegasnya.
Ke depan, pihak BEM akan terus menuntut UI untuk memberikan transparansi dan rasionalisasi atas penetapan biaya pendidikan yang tidak jelas.
UI belum memberikan penjelasan yang rasional tentang mekanisme penetapan biaya pendidikan hingga saat ini walaupun BEM pernah memprotes penetapan biaya pendidikan untuk mahasiswa baru jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) pada awal Juni 2023.
Dalam protes yang diunggah di akun Instagram BEM UI, ada 692 mahasiswa baru jalur seleksi nasional berdasarkan SNBP yang menyatakan keberatan dengan penetapan BOP.
"Pada 31 Mei 2023, telah ditetapkan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) mahasiswa baru jalur seleksi nasional Universitas Indonesia (UI) tahun ajaran 2023/2024. Akan tetapi, nominal yang diberikan sangat mengecewakan dan jauh dari asas berkeadilan," kata BEM UI di Instagram pada Selasa (6/6/2023).
Adapun, Mariana dari pihak Humas UI belum memberi penjelasan perihal BOP yang dinilai mahasiswa kemahalan.
