Gebrakan Riset Ilmu Sosial
Latar belakang militer tak lantas membuat Amarulla membeda-bedakan bidang riset yang akan diprioritaskannya. Setiap riset mesti disesuaikan dengan program BRIN. Tak semata-mata program diarahkan untuk kepentingan militer, terangnya.
Dia pun menyatakan siap melakukan gebrakan riset ilmu sosial. Menurutnya, bahwa riset ilmu sosial dan ilmu politik akan banyak bermanfaat untuk masyarakat. Hal ini sesuai amanat konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dia menyebut bidang teknologi dan komunikasi sebagai contoh ideal dalam penerapan hasil riset. Dan, pastinya, penelitian yang dilakukan bermanfaat untuk masyarakat.
Amarulla merupakan doktor lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) pada 2013.
Sebelum menjadi Wakil Kepala BRIN, jabatan Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) yang dijabatnya sejak 2020 melengkapi rekam jejak akademiknya.
Selain mengenyam pendidikan militer, dia mengawali rekam jejaknya dalam pendidikan akademik usai lulus dari Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut pada 2001, bergelar sarjana teknik.
Gelar magister diraihnya dari Universite Paris-Pantheon-Assas, Prancis, pada 2006. Tujuh tahun kemudian, dia meraih gelar doktor dari Jurusan Sosiologi Universitas Indonesia.
Karier sebagai pengajar akademik juga dijalaninya sejak 2003. Pada tahun tersebut, Amarulla pernah menjadi asisten ahli di Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, berlanjut hingga meraih pangkat lektor pada 2008 di tempat yang sama.
Kiprah menjadi pengajar berlanjut di Universitas Pertahanan. Dia menjadi dosen tetap pada 2014. Pada 9 April 2020, dan akhirnya menjabat sebagai rektor.
Sebagai akademisi, Amarulla terbilang produktif dalam menerbitkan publikasi.
Dalam rentang 2013 hingga saat ini, tercatat puluhan artikel ilmiah internasional dan nasional telah terbit atas namanya. Ia juga menerbitkan beberapa judul buku tentang militer dan pertahanan.