Bisnis.com, JAKARTA - Penduduk Krimea yang pro-Ukraina secara sistematis melakukan penyerangan terhadap pangkalan militer Rusia dengan bom molotov.
Aksi yang dilakukan warga sipil itu memaksa Rusia untuk memperketat pengawasannya atas semenanjung itu, intelijen militer Ukraina melaporkan pada 1 Agustus.
Menurut Direktorat Utama Intelijen (HUR), konfrontasi antara penduduk pro-Ukraina dan otoritas pendudukan semakin sering terjadi.
Baca Juga
Untuk menekan perbedaan pendapat, Rusia menargetkan setiap tokoh "mencurigakan" yang mungkin terlibat dalam insiden tersebut untuk ditangkap, penahanan massal dan kekerasan, kata intelijen.
Beberapa warga negara yang menolak menerima paspor Rusia dilaporkan "menghilang", sementara yang lain diberhentikan dari pekerjaan, menghadapi denda atau kehilangan harta benda.
Menurut HUR, sebagian besar yang ditahan dan ditangkap adalah Tatar Krimea.