Bisnis.com, SOLO - Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengatakan bahwa untuk menjadi Ketum Golkar harus punya modal Rp500 hingga Rp 600 miliar.
Meski demikian, tidak dirinci untuk apa saja uang sebanyak setengah triliun tersebut.
Seperti diketahui, Partai Golkar berencana mengadakan munaslub untuk melengserkan Airlangga dari posisinya sebagai Ketum Partai Golkar saat ini.
Jusuf Kalla menjadi salah satu pihak yang tidak setuju Golkar mengadakan munaslub pada waktu-waktu jelang Pilpres 2024. Sebab menurutnya, manuver tersebut hanya akan menurunkan marwah Partai Golkar.
Meski demikian hingga saat ini, sudah ada dua nama yang berpotensi gantikan Airlangga sebagai Ketum Partai Golkar.
Kedua nama yang dimaksud adalah Menteri di Kabinet Indonesia Maju yang juga kader Partai Golkar seperti Luhut Binsar Pandjaitan dan Bahlil Lahadalia.
Baca Juga
Keduanya telah menyatakan siap maju menggantikan Airlangga. Tapi Bisnis menemukan fakta baru yang tak kalah menarik.
Bisnis mencoba cek LHKPN terbaru Luhut dan Bahlil. Ternyata hanya Luhut yang bisa memenuhi syarat yang dikemukanan JK tersebut.
Luhut diketahui memiliki harta Rp897.656.844.079 sementara Bahlil hanya Rp 302.467.616.354.
Dengan harta kekayaan yang mencapai Rp897 miliar, tentu Luhut lebih mampu memenuhi "syarat modal" yang disampaikan JK tersebut.
Sementara Bahlil yang diketahui hanya punya Rp300 miliar (menurut LHKPN) belum memenuhi modal menjadi Ketum Partai Golkar.