Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nadiem Makarim Curhat Beratnya Jadi Mendikbud

Mendikbud Nadiem Makarim mengakui setiap dirinya mengeluarkan kebijakan terkait pendidikan kerap kali di protes masyarakat.
Tangkapan layar - Menteri Pendidikan dan Kebudyaan Ristek Nadiem Makarim. JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Tangkapan layar - Menteri Pendidikan dan Kebudyaan Ristek Nadiem Makarim. JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud) Nadiem Makarim mengakui setiap dirinya mengeluarkan kebijakan terkait pendidikan kerap kali di protes masyarakat.

Menurutnya dunia pendidikan merupakan dunia yang tidak mudah untuk menyambut perubahan. Sebab, ketika kebijakan diterapkan di sektor ini maka jutaan orang akan terdampak, bingung hingga kesal. 

Oleh karenanya, setiap Nadiem mengeluarkan kebijakan setidaknya akan mengalami protes, bahkan dengan nada bercanda Mendikbud menyebutkan ini sudah termasuk dalam SOP-nya.

"Tetapi yang membuat saya paling semangat adalah kalau kita bisa melewati fase ributnya dulu kan setiap kali saya membuat kebijakan ribut dulu kan itu juga jelas ini udah standar la, ini SOP-nya," kata Nadiem di Posbloc, Jakarta, dikutip Minggu (30/7/2023).

Dia juga mengklaim bahwa kebijakan yang paling bagus dan mulia seperti mendorong guru honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tetap saja menuai kritik.

Kendati demikian, dirinya tetap termotivasi untuk membuat perubahan setelah terjun langsung ke lapangan. Realitanya, kata Nadiem, dia menemukan fakta yang berbeda di lapangan dengan isu yang muncul di media sosial.

"Jadi satu hal yang membuat saya termotivasi adalah saya menyadari serangan sosmed sama kondisi di lapangan itu tidak pernah sama jadi kalau saya turun langsung ngobrol dengan guru-guru dan kepala sekolah itu sangat berbeda isu-isunya dengan yang dikeluarkan di sosmed itu loh jadi saya suka tergelitik," jelas Nadiem.

Apalagi, dia mengapresiasi guru-guru di Indonesia terus bergerak ke arah kemajuan sepert berkontribusi banyak dalam platform merdeka belajar. Alhasil, founder Gojek ini takjub melihat semangat dari tenaga pendidikan di Indonesia dalam melayani muridnya.

"Ada api yang susah dipadamkan, sejak momen itu terjadi next step-nya belajar-belajar dan belajar, sehingga itu platform merdeka belajar telah digunakan oleh lebih dari 2,6 juta guru itu aplikasi tempat belajar yang lebih keren lagi materi bukan yang dikeluarkan Kementerian tapi puluhan ribu konten yang diupload oleh guru-guru," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper