Bisnis.com, CIANJUR - Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi Organisasi Riset Kebumian dan Maritim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Adrin Tohari menyampaikan ada 5 titik untuk dilakukan survei guna menentukan patahan sesar yang memicu gempa bumi di Cianjur.
Dia menyatakan bahwa dengan adanya banyak rekahan di jalan, maka berkemungkinan adanya sesar di permukaan.
"Rencana sih ada 5 titik untuk survei yang lokal ini, tapi karena kita ingin mencari suatu yang kira-kira sudah terlihat di permukaan maka kita memilih di lokasi contohnya di Rawa Cina besok ya, nanti yang lainnya itu kita lihat dari intepretasikan ada yang banyak rekahan di jalan, maka disitu terasosiasi dengan adanya sesar di permukaan," katanya kepada wartawan, di Desa Mangunkerta, Cugenang, Kabupaten Cianjur, pada Kamis (27/7/2023).
Dia menjelaskan bahwa parameter untuk menentukan lokasi sesar tersebut yaitu dengan menggunakan citra satelit, jadi tidak asal dalam melakukan survei.
"Jadi kan ada pendekatan untuk mengintepretasikan mana kira-kira jalur sesarnya itu arahnya kemana, itu menggunakan intrepestasi dari citra satelit ya, dari situ dari pengolahan itu kita bisa lihat ada yang positif atau negatif," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa dari pendekatan itu maka bisa menentukan lokasi untuk survei secara detail.
Baca Juga
"Jadi kita tentukan bukan tiba-tiba kita datang ke sini, tapi ini sudah ada data dasar yang kita olah yang kita intepretasikan itu menggunakan citra satelit," ucapnya.
Kemudian dia menjelaskan bahwa masjid di Cugenang ditemukan adanya sesar yang bergerak dan muncul ke permukaan, yang mengindikasikan adanya jalur sesar.
"Di masjid yang sekarang lagi mau di renovasi itu, kita menemukan sesar itu muncul ke permukaan, jadi dia bergerak. Kita melihatnya seperti binatang bawah tanah yang bergerak, yang mengindikasikan adanya jalur sesar, yang menyebabkan masjid itu seolah-olah hancur, karena memang tidak dari dasar tanahnya terjadi suatu goncangan yang kuat," tambahnya.
Sementara itu, dia menjelaskan bahwa sumber gempa di Cianjur itu sifatnya terkubur, jadi rekahannya tidak semua muncul ke permukaan.
"Kalo disini gempanya masih relatif belum terlalu besar dan lapisan yang menimbun sesarnya itu cukup tebal," lanjutnya.