Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dituding Fasilitasi Wagner, AS Jatuhkan Sanksi kepada 3 Pejabat Militer Mali

AS menjatuhkan sanksi kepada tiga pejabat Mali, termasuk menteri pertahanan atas tuduhan Grup Wagner.
Tentara bayaran dari kelompok Wagner menurunkan bendera di pangkalan mereka di Molkino di Provinsi Krasnodar Rusia dalam penutupan jelas kegiatan di daerah ini. Wagner melakukan kudeta singkat terhadap Kremlin setelah memainkan peran kunci dalam perang Ukraina./Reuters
Tentara bayaran dari kelompok Wagner menurunkan bendera di pangkalan mereka di Molkino di Provinsi Krasnodar Rusia dalam penutupan jelas kegiatan di daerah ini. Wagner melakukan kudeta singkat terhadap Kremlin setelah memainkan peran kunci dalam perang Ukraina./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi kepada tiga pejabat Mali, termasuk menteri pertahanan atas tuduhan memfasilitasi penyebaran dan perluasan kegiatan Grup Wagner di Mali pada Senin (24/7/2023).

Departemen Keuangan AS mengatakan telah menjatuhkan sanksi kepada Menteri Pertahanan Mali Sadio Camara, yang  melakukan beberapa perjalanan ke Rusia pada tahun 2021 untuk memperkuat kesepakatan antara Grup Wagner dan pemerintah transisi Mali agar mengerahkan pasukan tentara bayaran.

Dilansir dari Reuters, sanksi yang diberlakukan pada Senin (24/7/2023) juga menargetkan Kepala Staf Angkatan Udara Mali Alou Boi Diarra, dan Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Mali Adama Bagayoko.

"Para pejabat ini telah membuat orang-orang mereka rentan terhadap kegiatan destabilisasi Grup Wagner dan pelanggaran hak asasi manusia sambil membuka jalan bagi eksploitasi sumber daya negara mereka untuk kepentingan operasi Grup Wagner di Ukraina," kata Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Brian Nelson.

Pemerintahan transisi Mali tidak segera menanggapi permintaan komentar atas sanksi tersebut yang umumnya melarang orang AS berurusan dengan mereka.

Baik Rusia maupun Mali mengatakan bahwa para pejuang Rusia di negara Afrika itu bukanlah tentara bayaran, tetapi pelatih yang membantu pasukan lokal melawan pemberontakan selama satu dekade oleh militan Islam.

Departemen Keuangan AS menuduh Diarra bekerja dengan Camara untuk membentuk dan melaksanakan rencana yang pada akhirnya membawa Grup Wagner ke Mali dan berkolaborasi dengan kepala Grup Wagner di negara tersebut yang juga berada di bawah sanksi AS.

Bagayoko telah menjabat sebagai advokat Grup Wagner untuk pemerintahan transisi Burkina Faso dalam upaya untuk mengamankan penempatan pasukan ke negara itu, kata Departemen Keuangan, menambahkan bahwa Bagayoko juga dilaporkan berusaha untuk memfasilitasi akses Grup Wagner ke penambangan emas di Mali.

Pemimpin sementara Burkina Faso, Ibrahim Traore, pada Mei 2023 membantah pasukan Wagner berada di negara itu.

Komentarnya menyusul tuduhan Presiden Ghana Nana Akufo-Addo pada bulan Desember bahwa Burkina Faso telah menyewa tentara bayaran.

Wagner sendiri telah berperang di Libya, Suriah, Republik Afrika Tengah, Mali dan negara-negara lain, dan Ukraina. 

Para pemimpin transisi sementara Mali merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2021 dan membawa masuk Wagner setelah meminta misi militer Prancis untuk pergi.

Amerika Serikat sebelumnya telah memberlakukan sanksi terhadap Wagner dan berulang kali memperingatkan mereka tentang kegiatan destabilisasi Wagner.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper