Bisnis.com, JAKARTA - Yunani menghadapi akhir pekan terpanas dalam 50 tahun dengan suhu diperkirakan di atas 40 derajat celcius pada Sabtu (22/7/2023).
Dilansir CNA, Yunani saat ini sedang berjuang menghadapi sejumlah kasus kebakaran hutan dan memperingatkan masyarakatnya untuk tidak keluar jika tidak perlu akibat panas yang menyengat.
Suhu panas menyebabkan tempat-tempat wisata seperti Acropolis akan ditutup selama suhu panas berlangsung.
“Akhir pekan ini berisiko menjadi yang terpanas di Juli dalam 50 tahun terakhir,” kata Ahli Meteorologi Panagiotis Giannopoulos.
Dia mengatakan Athena akan memiliki suhu di atas 40 celcius selama enam hingga tujuh hari, hingga akhir Juli.
Sementara itu, seorang pria berusia 46 tahun dilaporkan meninggal dunia akibat gagal jantung dan pernapasan usai terpapar suhu tinggi.
Institut Meteorologi Nasional EMY sebelumnya melaporkan suhu mencapai 41 Celcius di wilayah Attica, yang meliputi Ibu Kota Athena.
Menurut perkiraan terbaru, gelombang panas dapat berlangsung hingga Kamis atau Jumat depan dan angin kencang dari utara dapat memicu kebakaran.
Adapun, pihak berwenang melaporkan petugas pemadam kebakaran masih menangani 79 kebakaran hutan di negaranya. Juru Bicara Vassilios Vathrakoyannis mengatakan Yunani akan dalam keadaan siaga hingga akhir pekan.
Sementara itu, gelombang panas diprediksi akan meluas dalam beberapa hari mendatang di seluruh Amerika Serikat bagian selatan.
Puluhan juta orang di belahan bumi utara telah menderita akibat suhu panas yang menyengat di musim panas.
Menurut National Weather Service (NWS), sekitar 80 juta orang di seluruh kawasan Amerika Serikat bagian selatan akan merasa gerah akibat suhu yang diprediksi mencapai 41 derajat celcius akhir pekan ini.
Suhu tertinggi akan mencapai 46 derajat celcius dan diperkirakan terjadi Phoenix, Arizona, yang telah memecahkan rekor tiga minggu berturut-turut dengan suhu tertinggi di atas 43 derajat celcius.
Melansir CNA, Sabtu (22/7/2023), pemandangan mengerikan sempat terjadi di kota itu pada Kamis (20/7/2023) saat kobaran api yang dahsyat meledak di sebuah bisnis propana dekat bandara internasional, membuat tank-tank meledak ke udara.
“Pada hari yang panas seperti ini, tangki propana dengan pemuaian panas itu, mereka benar-benar menjadi rudal yang dapat menempuh jarak hingga 500 meter,” ujar Kapten Pemadam Kebakaran Rob McDade.
Sementara itu, Ahli Klimatologi NASA Gavin Schmidt mengatakan Juli 2023 menjadi bulan terpanas, tidak hanya sejak pencatatan dimulai, tetapi juga dalam ratusan, bahkan ribuan tahun.
“Efeknya tidak dapat dikaitkan dengan El Nino yang baru saja muncul dan diperkirakan tidak akan menguat hingga akhir tahun,” ujarnya.
Gavin menambahkan tren panas ekstrem diprediksi terus berlanjut.