Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Publik Geger, Menteri Luar Negeri China "Hilang" secara Misterius

Menteri Luar Negeri China, Qin Gang, mendadak hilang dari pandangan publik. Hal tersebut membuat masyarakat China geger.
Menteri Luar Negeri China Qin Gang. Bloomberg/Catalina Fragoso/NBAE/Getty Images
Menteri Luar Negeri China Qin Gang. Bloomberg/Catalina Fragoso/NBAE/Getty Images

Bisnis.com, SOLO - Menteri Luar Negeri China, Qin Gang, mendadak hilang dari pandangan publik. Hal tersebut membuat masyarakat China geger.

Dilansir dari Al Jazeera, Menteri Luar Negeri China Qin Gang telah absen dari pandangan publik selama lebih dari tiga minggu. Padahal seharusnya, Qin Gang terlibat dalam berbagai kalender diplomatik dan kenegaraan untuk negara tersebut.

Ketidakhadiran Qin yang berkepanjangan telah memicu spekulasi hingga menyoroti manuver Presiden Xi Jinping yang dianggap tidak terlalu suka dengan Qin Gang.

Kapan Qin terakhir terlihat?

Qin tidak terlihat di depan umum sejak 25 Juni 2023 alias tiga minggu yang lalu. Kali terakhir terlihat, Qin melakukan pembicaraan dengan rekan-rekannya dari Rusia, Vietnam, dan Sri Lanka.

Sementara itu kegiatan terakhir Qin yang diberitakan di media pemerintah adalah pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko, yang mengunjungi Beijing kurang dari 48 jam setelah pemberontakan gagal kelompok tentara bayaran Wagner melawan Moskow.

Sejak itu, Qin, yang diangkat sebagai menteri luar negeri pada Desember 2018 , secara mencolok absen dari keterlibatan diplomatik tingkat tinggi di Beijing.

Qin sebenarnya telah dijadwalkan untuk bertemu dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada 4 Juli 2023 kemarin.

Akan tetapi, pejabat Uni Eropa mengumumkan bahwa China membatalkan pertemuan tersebut hanya dalam beberapa hari sebelum hari H, tanpa penjelasan.

Qin kemudian gagal menghadiri pertemuan dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen dan utusan AS John Kerry.

Selama pertemuan para menteri luar negeri di KTT Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta pekan lalu, China diwakili oleh diplomat top Wang Yi. Padahal seharusnya Qin yang lebih berhak.

Kementerian luar negeri China pada saat itu mengatakan ketidakhadiran Qin karena "alasan kesehatan" tapi dalam penjelasan resminya, mereka tidak menulis alasan tersebut.

Kurangnya transparansi telah memicu serangkaian spekulasi baik di dalam maupun di luar China, termasuk rumor yang belum terbukti kebenarannya bahwa Qin tidak lagi disukai oleh Xi Jinping.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper