Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkap Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat merespons kritikannya soal revolusi mental yang belum maksimal terwujud, saat mereka bertemu di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Senin (17/7/2023).
Dia mengatakan, Jokowi tak marah malah dengan nada bercanda memang menunggu komentar dirinya.
"Ada [respons Jokowi], 'Saya sedang tunggu-tunggu Bang Surya ngomong apalagi ini," ujar Surya diikuti tawa di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2023).
Dia mengaku, datang ke Istana Negara dalam rangka undangan Jokowi. Pada saat itu, lanjutnya, Jokowi juga mengucapkan selamat ulang tahun. Memang, pada Minggu (16/7/2023), Surya Paloh berulang tahun ke-72.
Surya menyatakan, selama bertemu dengan Jokowi, mereka berbicara dalam suasana kekeluargaan. Oleh sebab itu, tak ada pembicaraan yang terlalu serius melainkan hanya sekadar berbagi informasi.
"Kalian tahu, hubungan saya dengan Pak Jokowi itu bukan terbatas hanya hubungan ketua umum partai politik dengan seorang presiden. Tidak bisa dipungkiri ada hubungan personal yang cukup dekat," ungkap Surya.
Baca Juga
Kritik Revolusi Mental
Sebagai informasi, Surya memberikan pidato politik dalam acara Apel Siaga Perubahan Partai NasDem yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat pada Minggu (16/7/2023). Ternyata, pada kesempatan itu Surya mengatakan program revolusi mental yang diusung oleh Jokowi pada 2014 hingga kini masih jauh dari kenyataan.
Dia menyebut bahwa gerakan perubahan yang diusung Jokowi sembilan tahun lalu sama dengan yang diusung oleh Nasdem. Nilai perubahan yang dimaksud yakni Revolusi Mental.
Menurutnya, gagasan itu sejalan dan senafas dengan apa yang dikedepankan NasDem. Seperti diketahui, saat itu NasDem merupakan salah satu partai pengusung Jokowi-Jusuf Kalla.
"Itulah ketika pada 2014 Pemilu dengan seluruh kekuatan, harapan, dan energi kita dukung yang namanya Presiden Jokowi kala itu untuk menjadi Presiden. Kita berikan dukungan secara totalitas," ucap Surya dalam pidatonya.
Namun demikian, timpal Surya, progres revolusi mental masih jauh dari harapan dan belum menjadi kenyataan.
"Tapi sayang seribu sayang, harapan belum menjadi kenyataan. Apa yang harus berani kita nyatakan jelang 78 tahun kemerdekaan bangsa yang kita miliki," tuturnya.