Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surya Paloh 'Kritisi' Jokowi: Revolusi Mental Jauh dari Kenyataan!

Revolusi mental yang diusung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2014 saat ini masih jauh dari kenyataan.
Ketua Umum DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh memberikan keterangan pers saat berkunjung ke Kantor DPP Golkar di Jakarta, Rabu (1/2/2023). Bisnis/Abdurachman
Ketua Umum DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh memberikan keterangan pers saat berkunjung ke Kantor DPP Golkar di Jakarta, Rabu (1/2/2023). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan bahwa revolusi mental yang diusung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2014 saat ini masih jauh dari kenyataan.

Hal itu disampaikan Surya pada pidato politiknya di acara Apel Siaga Perubahan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (16/7/2023). Pada pidatonya, dia menyebut bahwa gerakan perubahan yang diusung Jokowi sembilan tahun lalu sama dengan yang diusung oleh Nasdem. 

Nilai perubahan yang dimaksud yakni Revolusi Mental. Menurut Surya, gagasan itu sejalan dan senafas dengan apa yang dikedepankan Nasdem. Seperti diketahui, saat itu Nasdem merupakan salah satu partai pengusung Jokowi-Jusuf Kalla. 

"Itulah ketika pada 2014 Pemilu dengan seluruh kekuatan, harapan, dan energi kita dukung yang namanya Presiden Jokowi kala itu untuk menjadi Presiden. Kita berikan dukungan secara totalitas," terangnya di hadapan para kader partai Nasdem di GBK, Minggu (16/7/2023). 

Alumni Partai Golkar itu lalu mengatakan bahwa meyakini Jokowi, yang diusungnya pada dua kali Pilpres, akan membawa progres lebih jauh dalam berbangsa dan bernegara. 

Namun demikian, timpal Surya, progres yang dimaksud masih jauh dari harapan dan belum menjadi kenyataan. 

"Tapi sayang seribu sayang, harapan belum menjadi kenyataan. Apa yang harus berani kita nyatakan jelang 78 tahun kemerdekaan bangsa yang kita miliki," tuturnya. 

Pada kesempatan yang sama, Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan memberikan pidato politik juga di hadapan para kader Nasdem. 

Pada pembukaan pidatonya, Anies menyebut terdapat satu partai di luar Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang hadir di GBK. Dia menyebut sejumlah perwakilan Partai Golkar ikut hadir dalam Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem. 

Sebelum menyebut Golkar, dia menyebut  sejumlah pemimpin partai koalisi yang hadir seperti Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, serta Presiden PKS Ahmad Syaikhu. 

"Yang saya hormati, partai sahabat yang hadir bersama kita, Partai Golkar dan jajaran," lanjut Anies sambil disambut oleh sorak sorai peserta apel di GBK, Minggu (16/7/2023). 

Berdasarkan pantauan Bisnis, sejumlah pejabat Partai Golkar terpantau hadir di GBK dan duduk di jajaran tamu petinggi partai. Beberapa di antaranya yakni Ketua DPP Christina Aryani, Wakil Ketua Umum Rizal Mallarangeng, serta Ketua Bakumham Partai Golkar Supriansa. 

Dalam pidatonya, Anies menyebut belakangan ini semangat perjuangan koalisi tengah ditempa dan diuji. Akan tetapi, dia menyebut kehadiran para peserta apel membuat Koalisi Perubahan siap melewati ujian. 

 "Kita mendorong perubahan untuk menjaga persatuan," ucapnya. 

KOALISI SOLID

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menghadiri Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (16/7/2023). 

AHY, sapaannya, terlihat hadir bersama sejumlah petinggi Partai Demokrat salah satunya yakni Sekjen Teuku Riefky. Anak dari Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu menilai kehadirannya menunjukkan bahwa koalisi yang dibangunnya bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) solid. 

"Kami keluarga besar Partai Demokrat turut berbahagia dan tentunya menyambut dengan sukacita karena ini menunjukkan Koalisi Perubahan, Nasdem, PKS, Demokrat, solid," katanya kepada wartawan, Minggu (16/7/2023). 

Dia mengatakan bahwa ingin ketiga partai Koalisi Perubahan terus bersama-sama baik dalam pikiran, gagasan, dan kerja di lapangan. 

Pimpinan partai berlatar belakang prajurit TNI itu mengatakan partai-partai koalisi akan terus membangun saling percaya dan menguatkan satu sama lain, di tengak munculnya isu keretakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper