Bisnis.com. JAKARTA - Politeknik merupakan salah satu jalur pendidikan vokasi dalam perguruan tinggi. Ada 10 politeknik terbaik versi Webometrics yang bisa calon mahasiswa ikuti sebagai tambahan rencana untuk belajar di perguruan tinggi.
Sistem pemeringkatan Webometrics dilakukan melalui website perguruan tinggi tersebut.
Ada 4 kriteria yang menjadi indikator penilaian, yaitu: presence, visibility impact, openness, dan excellence.
1. Politeknik Negeri Tanah Laut
Tujuan utama Politala adalah meningkatkan sumber daya manusia (SDM) untuk industri khusus perusahaan tambang, pakan ternak, perkebunan kelapa sawit, karet, peternakan unggas, dan usaha menangah lainnya.
Politala beralamat di Jl. A. Yani No KM 06, Pemuda, Kec Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Biaya kuliah di Politala memberlakukan sistem UKT. Untuk pendidikan D3, UKT terbagi menjadi 5 golongan, dimana biaya golongan adalah Rp500.000 dan golongan 5 Rp1.750.000. UKT untuk D4 terbagi menjadi 7 golongan.
Baca Juga
Golongan 1 sebesar Rp500.000 dan golongan 7 sebesar Rp3.500.000.
2. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)
Pertama, ada Politeknik Elektronika Negeri Surabaya atau yang akrab disebut PENS. Kampus ini memiliki sejarah yang cukup panjang.
Awalnya, pada tahun 1988 kampus ini bernama Politeknik Elektronika & Telekomunikasi (PET).
Lalu pada tahun 1991 berganti nama menjadi Politeknik Elektronika Surabaya (PES), dan pada tahun 1996 berganti nama lagi menjadi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
Kampus ini terletak di Jl Raya ITS, Keputih, Kec Sukolilo, Surabaya. Biaya kuliah di PENS berkisar Rp4.500.000 sampai Rp6.500.000 per semester untuk D3, dan Rp5.500.000 sampai Rp7.500.000 untuk jenjang D4.
3. Politeknik Pertanian Negeri Kupang (PNK)
Politeknik Pertanian Negeri Kupang (PNK) terletak di Nusa Tenggara Timur, kampus ini lebih dikenal dengan nama Politani Negeri Kupang.
Kalau kamu suka atau ingin belajar terkait bidang pertanian, kampus ini bisa masuk daftar pilihan kamu. PNK beralamatkan di Jl. Prof. Dr. Herman Johanes, Lasiana, Kec. Klp Lima, Kupang, NTT.
Untuk biaya kuliahnya sendiri, Politeknik Pertanian Negeri Kupang (PNK) memberlakukan sistem UKT dengan besaran Rp500.000 untuk golongan I dan Rp2.400.000 untuk golongan V.
4. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS)
Pada tahun 1995, Politeknik Perkapalan Surabaya berganti nama menjadi Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS). Pada tahun 2014, PPNS dinyatakan sebagai perguruan tinggi yang mandiri dan satu-satunya politeknik negeri di bidang perkapalan.
PPNS beralamat di Jl. Teknik Kimia, Keputih, Sukolilo.
PPNS memberlakukan sistem UKT bagi mahasiswa yang masuk melalui jalur reguler. Kisaran biaya tersebut adalah Rp500.000 – Rp6.500.000 untuk D3, Rp500.000 – Rp9.750.000 untuk D4.
Sedangkan, untuk mahasiswa yang masuk melalui jalur mandiri, UKT ditetapkan oleh perguruan tinggi dan terdapat Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI).
5. Politeknik TEDC Cimahi
Politeknik TEDC Bandung adalah perguruan tinggi dalam bidang pendidikan Teknik dan Kesehatan.
TEDC sendiri merupakan singkatan dari Technical Education Development Center. Politeknik TEDC beralamat di Jl. Pesantren No.2, Cibabat, Cimahi Utara.
Biaya kuliah di Poltek TEDC Cimahi berbeda-beda setiap program studi. Kisaran biayanya adalah Rp3.500.000 sampai dengan Rp6.000.000, selain itu mahasiswa juga harus membayar DSP atau Dana Sumbangan Pendidikan dengan kisaran Rp4.500.000 sampai Rp7.000.000.
6. Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL)
Politeknik Negeri Lhokseumawe adalah satu-satunya politeknik negeri yang ada di Aceh.
Awalnya kampus ini bernama Politeknik Universitas Syah Kuala karena kampus ini adalah bagian dari Universitas Syah Kuala, lalu pada tahun 1997 berganti nama menjadi Politeknik Negeri Lhokseumawe.
Kampus ini beralamat di Jl. Medan-Banda Aceh No KM 280 RW Buketrata, Masjid Punteut, Kec Blang Mangat. Biaya kuliah Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) berkisar dari Rp500.000 untuk golongan I dan Rp5.000.000 untuk golongan VI dengan sistem UKT.
7. Politeknik Negeri Semarang (Polines)
Politeknik Negeri Semarang sering disebut dengan Polines. Awalnya, kampus ini bernama Politeknik Universitas Diponegoro dan membuka 3 jurusan, yaitu Teknik Sipil, Teknik Mesin, dan Teknik Elektro. Kemudian, pada tahun 1997, Politeknik Universitas Diponegoro berganti nama menjadi Politeknik Negeri Semarang (Polines).
Perguruan tinggi ini beralamat di Jl. Prof H. Soedarto, SH, Tembalang, masih berdekatan dengan Universitas Diponegoro. Polines memberlakukan sistem UKT untuk biaya kuliah yang terbagi menjadi 8 golongan.
Golongan 1 sebesar Rp500.000 dan golongan 8 berkisar Rp6.000.000 sampai dengan Rp7.500.000.Tapi, untuk mahasiswa yang masuk melalui jalur mandiri akan masuk kelompok UKT minimal golongan V dan membayar Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI).
8. Poltekkes Kemenkes Malang
Poltekkes Kemenkes Malang merupakan salah satu dari 38 Poltekkes yang dimiliki Kemenkes RI.
Poltekkes Kemenkes Malang adalah gabungan dari 7 akademi kesehatan, yaitu Akademi Keperawatan Malang, Akademi Keperawatan Lawang, Akademi Keperawatan Blitar, Akademi Kebidanan Malang, Akademi Kebidanan Kediri, Akademi Kebidanan Jember, dan Akademi Gizi Malang.
Biaya kuliah di Poltekkes Kemenkes Malang terbagi menjadi jalur reguler dan non-reguler.
Kisaran biaya untuk reguler adalah Rp2.735.000 sampai Rp6.300.000 dan untuk non-reguler mulai dari Rp3.535.000 sampai Rp6.500.000.
Selain itu, mahasiswa juga diharuskan membayar Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) sesuai program studi masing-masing.
9. Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
Politeknik Manufaktur Bandung atau yang sering disebut POLMAN Bandung.
Kampus ini beralamat di Jl. Kanayakan No.21, Dago, Coblong. Dago adalah daerah yang terkenal sejuk di Bandung, kebayang dong gimana enaknya kuliah di daerah yang sejuk itu?
Polman diselenggarakan berdasarkan perjanjian kerjasama Indonesia dengan Pemerintah Konfederasi Swiss yang ditandatangani oleh Menlu RI pada tahun 1973.
Range biaya kuliah di POLMAN Bandung adalah Rp7.000.000 sampai dengan Rp9.000.000 setiap semester.
10. Politeknik Negeri Jember
Politeknik Negeri Jember atau yang sering disebut Polije resmi didirikan dengan nama Politeknik Pertanian Universitas Jember pada 29 Oktober 1988.
Pada tahun 1990, Polije kemudian dipisah dari Universitas Jember sehingga pada akhir tahun 1990-an, perguruan tinggi ini berganti nama menjadi Politeknik Pertanian Negeri Jember dan pada tahun 2022 berganti nama kembali menjadi Politeknik Negeri Jember.
Biaya pendidikan di Polije menggunakan sistem UKT yang terbagi menjadi 8 kelompok. Untuk golongan satu sebesar Rp500.000 dan untuk golongan 8 sebesar Rp7.000.000.
Biaya kuliah untuk mahasiswa kelas internasional, berkisar dari Rp7.000.000 sampai Rp12.000.000 per semesternya.
