Bisnis.com, JAKARTA – Rusia akan mengerahkan amunisi tandan dalam pertempuran sebagai balasan rencana Amerika Serikat memasok amunisi serupa ke pohak Ukraina.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menuturkan bahwa keputusan Washington untuk menyuplai munisi tandan ke Kyiv adalah langkah keliru dan menunjukkan adanya fakta bahwa amunisi 155 telah habis.
“Ini tentu saja akan memengaruhi perpanjangan konflik. Baik kami, maupun Amerika, maupun Kyiv, tidak bergabung dengan Konvensi Munisi Tandan,” ujar Shoigu dilansir dari laman resmi Kemhan Rusia, Rabu (12/7/2023).
Rusia, kata Shoigu, sangat menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh amunisi semacam itu terhadap penduduk sipil. Mereka juga mengklaim telah menahan diri untuk tidak menggunakannya dalam operasi khusus di Ukraina.
Namun demikian, jika AS memasok munisi tandan ke Ukraina, Angkatan Bersenjata Rusia terpaksa akan menggunakan senjata serupa sebagai tanggapan.
Shoigu menuturkan bahwa Rusia dipersenjatai dengan munisi tandan untuk semua kesempatan. Senjata mematikan mereka bahkan diklaim jauh lebih efektif daripada milik Amerika, karena jangkauannya lebih luas dan lebih beragam.
Baca Juga
Saat ini, komando Kelompok Pasukan Gabungan di wilayah operasi militer khusus sedang mengambil langkah-langkah organisasi dan teknis tambahan untuk melindungi personel dan peralatan dari serangan elemen munisi tandan.
Rencana AS
Pejabat Gedung Putih mengatakan mereka berharap Presiden AS Joe Biden menyetujui transfer amunisi tandan ke Ukraina.
Amunisi tandan ini sangat berbahaya karena bisa menyebarkan bom kecil saat diledakkan, lebih akurat dan mencakup lebih banyak wilayah daripada artileri tradisional.
Presiden Volodymyr Zelensky telah melobi AS selama berbulan-bulan untuk menyediakan senjata guna mendukung serangan balasan Ukraina.
Meskipun AS telah menunda untuk menyetujui permintaan tersebut, seorang pejabat tinggi keamanan Amerika mengatakan kepada Times bahwa pengiriman senjata sangat diperlukan agar Ukraina dapat merebut kembali wilayah tersebut.
Menteri Luar Negeri Anthony Blinken menyarankan Biden untuk mengirim amunisi tandan ke Ukraina, kata pejabat anonim kepada Times.
Amunisi tandan akan membantu pasukan Ukraina lebih efektif melawan tentara Rusia yang mengakar yang menghalangi gerak maju serangan balasan. Mereka juga dapat mengkompensasi penurunan cadangan artileri.
Pejabat yang berbicara kepada Times mengatakan faktor kunci dalam keputusan Biden adalah peningkatan teknologi pada desain bom.
"Duds" adalah bom cluster yang gagal saat bom itu menyentuh tanah. Ini bisa mematikan keselamatan bagi warga sipil, termasuk anak-anak, yang menemukan senjata tanpa tanda