Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat Gedung Putih mengatakan mereka berharap Presiden AS Joe Biden menyetujui transfer amunisi tandan ke Ukraina.
Amunisi tandan ini sangat berbahaya karena bisa menyebarkan bom kecil saat diledakkan, lebih akurat dan mencakup lebih banyak wilayah daripada artileri tradisional.
Presiden Volodymyr Zelensky telah melobi AS selama berbulan-bulan untuk menyediakan senjata guna mendukung serangan balasan Ukraina.
Meskipun AS telah menunda untuk menyetujui permintaan tersebut, seorang pejabat tinggi keamanan Amerika mengatakan kepada Times bahwa pengiriman senjata sangat diperlukan agar Ukraina dapat merebut kembali wilayah tersebut.
Menteri Luar Negeri Anthony Blinken menyarankan Biden untuk mengirim amunisi tandan ke Ukraina, kata pejabat anonim kepada Times.
Amunisi tandan akan membantu pasukan Ukraina lebih efektif melawan tentara Rusia yang mengakar yang menghalangi gerak maju serangan balasan. Mereka juga dapat mengkompensasi penurunan cadangan artileri.
Baca Juga
Pejabat yang berbicara kepada Times mengatakan faktor kunci dalam keputusan Biden adalah peningkatan teknologi pada desain bom.
"Duds" adalah bom cluster yang gagal saat bom itu menyentuh tanah. Ini bisa mematikan keselamatan bagi warga sipil, termasuk anak-anak, yang menemukan senjata tanpa tanda.
Para pejabat menunjukkan bahwa amunisi tandan yang dikerahkan Rusia selama perang memiliki tingkat tak berguna 40 persen atau lebih, menyebabkan bahaya yang jauh lebih besar.
Ukraina dan Rusia sama-sama menggunakan maunisi tandan sejak Rusia memulai invasi besar-besaran pada Februari 2022.