Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Angkat Bicara soal Utang Jet Tempur KF-21 Boramae

Jokowi mengatakan akan segera memastikan kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri soal utang pembayaran KF-21 Boramae.
Jet tempur KF-21 Boramae Prototype 006. Dok KAI, Kedubes Korsel
Jet tempur KF-21 Boramae Prototype 006. Dok KAI, Kedubes Korsel

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan segera memastikan kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani soal utang pembayaran atau cost share KF-21 Boramae atau KFX yang menjadi sorotan beberapa waktu lalu lantaran sempat ditagih oleh pemerintah Korea Selatan.

Hal ini disampaikannya usai meresmikan jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Sumedang, Jawa Barat, Selasa (11/7/2023).

“Mengenai KFX nanti saya tanyakan ke menkeu statusnya sudah sampai di mana,” ujarnya kepada wartawan dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (11/7/2023).

Kepala Negara juga mengamini telah memanggil Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sebelumnya pada Senin (10/7/2023) siang. Namun, dia mengatakan meskipun membahas banyak topik terkait pertahanan, tetapi keduanya tidak membicarakan mengenai utang proyek jet KF-21 itu.

“Saya membahas mengenai isu-isu pertahanan saja. Namun, tidak membahas juga mengenai KFX. Tidak berbicara mengenai itu,” pungkas Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto kembali menyambangi Istana Negara untuk memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, (10/7/2023) siang.

Berdasarkan pantauan Bisnis, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu tampak hadir pukul 13.50 WIB dengan mengendarai kendaraan Toyota Alphard berwarna putih.

Dia mengenakan kemeja putih dengan celana bahan berwarna hitam serta tampil gagah dengan kacamata hitam. Adapun, Prabowo keluar dari lingkungan Istana pada pukul 15.10 WIB sehingga pertemuannya dengan Kepala Negara memakan waktu sekitar 80—90 menit atau 1,5 jam.

Sekadar informasi, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto angkat bicara terkait dengan langkah Korea Selatan (Korsel) yang menagih soal utang pembayaran atau cost share KF-21 Boramae atau KFX yang menjadi sorotan beberapa waktu lalu.

Prabowo mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia terus melakukan negosiasi terhadap pihak Korea Selatan dan memastikan akan terus memenuhi komitmen kepada Negeri Gingseng tersebut, khususnya terkait kerja sama pembuatan jet tempur KF-21 Boramae.

“Ya, itu memang akan kita negosiasi terus sama mereka [Korsel], pokoknya kita akan penuhi komitmen kita,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (26/6/2023).

Lebih lanjut, saat ditanyakan apakah pelunasan tersebut akan dianggarkan pada tahun mendatang. Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu tak memberikan jawaban yang lebih detail.

“Ya, kita pokoknya kita penuhi komitmen kita kepada mereka,” pungkas Prabowo.

Untuk diketahui, pesawat jet tempur yang dikembangkan Indonesia dan Korea Selatan, KF-21 Boramae atau KFX/IFX masih menghadapi kendala dari sisi pelunasan biaya. Pasalnya, Pemerintah Indonesia belum membayar kewajiban atau cost share yang telah disepakati bersama.

Dalam kontrak kerja sama pembuatan KFX/IFX, Pemerintah Korsel menanggung 60 persen pembiayaan dan sisanya dibagi rata (sharing cost) antara Indonesia dan Korea Aerospace Industry (KAI) masing-masing 20 persen. Dengan demikian, jumlah cost share yang harus dibayar oleh Pemerintah Indonesia berkisar Rp24,8 triliun.

Adapun, Indonesia baru membayar 17 persen dari kewajibannya dan 83 persen belum dilunasi hingga saat ini. Selama program berlangsung, Korsel terpaksa membayar sebagian besar cost share dari periode 2016—2022.

Diberitakan Bisnis sebelumnya Pemerintah RI dan Korsel sepakat memproduksi pesawat jet tempur generasi 4,5. KF-21 Boramae memiliki teknologi canggih, antara lain semi-stealth, smart avionics with sensor fusion, beyond and within visual range weapon system, highly manuverable, dan interoperability concept.

Ternyata, pengerjaan proyek jet tempur KF-21 Boramae saat ini sudah memasuki tahap pengembangan prototipe (Engineering Manufacture Development/EMD) yang berlangsung pada 2016—2026. KAI memproduksi total 8 pesawat jet tempur untuk Indonesia, di mana 2 pesawat masih ground test dan 6 sudah flight test.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper