Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinyal Dukungan Effendi Simbolon ke Prabowo Guncang Kandang Banteng

PDIP segera mengklarifikasi pernyataan Effendi Simbolon yang mengisyaratkan dukungan kepada Prabowo Subianto.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Senin (24/4/2023), mengatakan PDIP tidak mau memaksa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi bakal cawapres Ganjar Pranowo./Dok. PDIP
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Senin (24/4/2023), mengatakan PDIP tidak mau memaksa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi bakal cawapres Ganjar Pranowo./Dok. PDIP

Bisnis.com, JAKARTA -- PDI Perjuangan (PDIP) berang usai salah satu kadernya, Effendi Simbolon, memberikan sinyal mendukung Prabowo Subianto. Pernyataan Effendi disampaikan dalam acara rapat kerja nasional atau rakernas Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia (PSBI) 2023.

Effendi Simbolon dalam acara tersebut, menilai Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto merupakan sosok yang pantas memimpin Indonesia ke depan menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Saya pernah menyampaikan saya melihat seyogianya yang bertarung sekarang itu ada Prabowo-Prabowo yang setara. Jadi, kelasnya itu sama. Kalau ada 3, ada 4 ya sekelas Prabowo sehingga kita memang mampu berkompetisi di dunia internasional, yang mampu merajut keharmonian dari Aceh hingga Papua,” kata Effendi dilansir dari Antara, Senin (10/7/2023).

Effendi melanjutkan penilaian pribadinya terhadap Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerinda itu punya karakter dan kemampuan yang dapat memimpin Indonesia ke depan.

“Saya secara jujur berharap Indonesia dinahkodai oleh pemimpin yang punya kehandalan, otherwise kita menjadi porak-poranda. Negara, yang tadi disampaikan Pak Prabowo, begitu besarnya aset bangsa, aset negara, aktiva negara, tetapi kita kemudian tidak mampu mengoptimalkan itu menjadi sesuatu yang bermanfaat. "Tadi saya kira kita bisa membaca, secara jujur, secara objektif, saya melihat itu ada di Pak Prabowo,” kata Effendi.

Walaupun demikian, Effendi menegaskan posisinya sebagai kader PDI Perjuangan tetap mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden yang diusung oleh PDIP.

“Ya saya kader partai, tetapi sekaligus saya punya tanggung jawab moral, punya tanggung jawab politik,” kata dia.

Ganjar Pranowo, yang saat ini masih aktif sebagai Gubernur Jawa Tengah, diumumkan secara resmi sebagai calon presiden dari PDIP pada 21 April 2023. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan itu secara langsung pada Rapat DPP Partai Ke-140 Diperluas Tiga Pilar dengan agenda konsolidasi internal dan silaturahmi Idul Fitri 1444 H di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan berlangsung pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR RI. Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara.

Respons Keras PDIP 

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan bidang kehormatan partai segera memanggil Effendi Simbolon untuk menjelaskan pernyataan pribadinya yang memberi sinyal mendukung Prabowo Subianto dalam acara Rakernas 

Hasto menegaskan semua kader PDI Perjuangan harus satu arah mendukung bakal calon presiden (bacapres) dari PDIP yaitu Ganjar Pranowo.

"Seluruh kader PDI Perjuangan, setelah 21 April ketika keputusan sudah diambil oleh Ketua Umum Partai Ibu Megawati Soekarnoputri, semua harus satu arah, mendukung Pak Ganjar Pranowo," kata Hasto saat jumpa pers di Rumah Aspirasi Relawan, Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, kedisiplinan kader partai merupakan sikap yang mutlak sehingga jika ada kader yang sikapnya tidak sesuai dengan arah partai, maka akan berhadapan dengan bidang kehormatan DPP PDI Perjuangan.

Dia mengatakan Dewan Kehormatan PDI Perjuangan secara otomatis dan sistemik menjalankan tugasnya memanggil dan memeriksa kader-kader partai yang tidak disiplin dalam bersikap.

"Karena PDI Perjuangan adalah partai ideologi berdasarkan Pancasila dan keputusan sudah diambil sehingga seluruhnya wajib," ujar Hasto Kristiyanto.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper