Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi Pulau Ular di Laut Hitam untuk memperingati 500 hari sejak invasi Rusia ke negaranya.
Dilansir dari Reuters pada Sabtu (8/7/2023), pulau kecil berbatu tersebut menjadi simbol perlawanan Ukraina pada hari pertama perang setelah para penjaga Ukraina di pulau tersebut menolak untuk menyerah kepada pasukan Rusia.
Zelensky yang mengenakan hoodie hitam dan rompi antipeluru kamuflase meletakkan bunga untuk menghormati mereka yang mempertahankan pulau itu, dan berterima kasih kepada semua tentara yang telah berjuang untuk Ukraina sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022.
"Saya ingin berterima kasih - tepatnya dari sini, dari tempat kemenangan ini - kepada setiap prajurit kami selama 500 hari ini," kata Zelensky dalam sebuah video yang diposting di saluran Telegram-nya.
Zelensky melanjutkan bahwa kebebasan yang diinginkan oleh semua pahlawan masa yang berbeda untuk Ukraina dan kemenangan Ukraina di perang melawan Rusia menjadi penghargaan bagi semua orang yang memberikan hidup mereka untuk negaranya.
Pulau strategis ini menghadap ke jalur laut menuju Odesa, pelabuhan utama Laut Hitam Ukraina.
Baca Juga
Pada jam-jam pertama invasi, para perwira Rusia di kapal induk Armada Laut Hitam Moskva mengirim pesan melalui radio kepada para penjaga Ukraina di pulau tersebut dan memerintahkan mereka untuk menyerah atau mati.
Salah satu dari mereka membalas lewat radio, "Kapal perang Rusia, persetan denganmu."
Kalimat itu menjadi slogan nasional, yang digambarkan di papan reklame Ukraina, kaos oblong, dan akhirnya menjadi perangko.
Pada 14 April 2022, dua rudal Ukraina menghantam Moskva, kapal perang terbesar yang tenggelam dalam pertempuran selama 40 tahun. Rusia mengatakan bahwa seorang pelaut tewas dalam serangan itu. Para ahli Barat mengatakan bahwa mereka yakin sekitar setengah dari 450 awak kapal tewas di laut.
Pada 30 Juni, Rusia meninggalkan Pulau Ular setelah mengalami kerugian besar saat berusaha mempertahankannya. Rusia menyebut penarikan diri itu sebagai "isyarat niat baik".
"Meskipun itu adalah sebidang tanah kecil di tengah Laut Hitam, ini adalah bukti besar bahwa Ukraina akan mendapatkan kembali setiap bagian dari wilayahnya," kata Zelensky.
Rusia masih menguasai sebagian wilayah di Ukraina timur dan selatan, namun Zelensky mengatakan pada hari Senin bahwa pasukannya telah membuat beberapa kemajuan dalam melakukan serangan balasan di pekan-pekan yang sulit.