Bisnis.com, JAKARTA - Dinas keamanan Rusia menggerebek rumah bos tentara bayaran Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, dan menemukan uang senilai Rp99,5 miliar, emas batangan, rambut dan janggut palsu.
Hasil penggerebekan itu ditampilkan dallam foto-foto yang diterbitkan oleh dinas keamanan Rusia, yang memperlihatkan dia mengenakan rambut palsu, janggut palsu, dan seragam militer asing.
Selama ini, Yevgeny Prigozhin diketahui hati-hati membangun citra publik tentang seorang panglima perang yang menolak mengikuti garis elite Kremlin. Namun, foto-foto bos Wagner yang diterbitkan itu tidak banyak membantu meningkatkan citranya.
Ini terjadi ketika televisi pemerintah Rusia menayangkan rekaman penggerebekan polisi di rumahnya di St Petersburg yang terdapat sejumlah besar uang tunai, dokumen palsu, emas, senjata, dan rambut palsu.
Dilansir dari The Telegraph, foto-foto itu, tampaknya diambil dari album foto pribadi Prigozhin, mungkin diambil selama perjalanan ke berbagai negara Afrika dan Timur Tengah, tempat Wagner bertempur selama delapan tahun terakhir.
Di beberapa tempat, dia memakai janggut tanpa kumis dengan gaya yang disukai oleh beberapa pria muslim yang taat. Ia juga terlihat memakai berbagai kacamata dengan frame tebal.
Baca Juga
Vesti Rossii, saluran berita negara Rusia, menunjukkan rekaman eksklusif dari penggerebekan polisi di rumah Prigozhin pada acara berita andalannya selama 60 menit pada hari Rabu (5/7/2023).
Rekaman itu menunjukkan orang-orang dengan perlengkapan taktis memilih jalan mereka melalui rumah mewah dan membongkar sekitar 600 juta rubel atau sekitar Rp99,5 miliar, emas batangan.
Laporan itu menunjukkan sebuah lemari penuh rambut palsu, senjata api berkekuatan tinggi di kamar tidur, dan beberapa paspor yang memuat foto Prigozhin, beberapa atas namanya sendiri dan lainnya bernama “Oleg Simonov" dan "Vladimir Bobrov".
Ada juga palu godam, senjata yang digunakan di Grup Wagner untuk mengeksekusi tahanan dan anak buahnya sendiri, foto berbingkai dari seorang tahanan yang dipenggal kepalanya di Suriah, dan medali Pahlawan Rusia, penghargaan tertinggi negara itu. Sebuah sertifikat yang diberikan pada Juni 2020.
Prigozhin, 62, belum terlihat lagi sejak dia dan para pejuangnya menguasai kota Rostov Rusia meskipun dia dilaporkan mengumpulkan beberapa senjata yang disita secara langsung dari penyelidik di St Petersburg.