Bisnis.com, JAKARTA - Penyelam Prancis yang meninggal di kapal selam Titan telah menghabiskan dua dekade bekerja dengan sebuah perusahaan kontroversial dengan hak tunggal untuk mengambil dan memajang barang-barang dari lokasi bangkai kapal Titanic.
Paul-Henri Nargeolet, salah satu penyelam wisata Titanic paling produktif dalam sejarah, memimpin lima ekspedisi perusahaan penyelamat swasta, RMS Titanic Inc, mengumpulkan lebih dari 5.000 artefak dari Titanic.
Artefak tersebut termasuk barang-barang kecil seukuran alat cukur, pipa, dan lampu gantung.
Warisannya dan perusahaan tempat dia bekerja selama bertahun-tahun menyoroti perdebatan seputar wisata kuburan dan penyelamatan bangkai kapal.
Dilansir dari Insider, RMS Titanic Inc., anak perusahaan dari Premier Exhibitions, pertama kali mengklaim hak salvor-in-possession atas Titanic pada tahun 1986 dan diberikan hak tersebut melalui perintah pengadilan.
Pada saat itu, beberapa orang menganggap RMS Titanic Inc. dan Nargeolet sebagai perampok situs bersejarah berteknologi tinggi.
Baca Juga
Perusahaan tersebut bermisi menjelajahi bangkai kapal Titanic dan wilayah laut sekitarnya; mendapatkan bahan oseanografi dan data ilmiah; dan menggunakan data dan artefak yang diambil untuk verifikasi sejarah, pendidikan ilmiah, dan kesadaran publik.
Perusahaan juga sering bekerja sama dengan badan regulator multinasional dan organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk pelestarian sejarah Titanic.
Perusahaan itu juga menjalankan Titanic: The Artifact Exhibition di Orlando, Florida yang banyak menampilkan banyak memori dari kapal Titanic.
Namun, RMS Titanic Inc. juga menarik perhatian karena memiliki hak atas artefak sejarah yang diyakini para kritikus untuk kepentingan publik .
Pada tahun 2016, Premier Exhibitions dan RMS Titanic Inc. mengajukan kebangkrutan dan dapat melelang koleksi tersebut.
Pada saat itu, Robert Ballard yang menemukan bangkai kapal Titanic dan James Cameron yang menyutradarai film "Titanic" tahun 1997 mendukung gerakan yang dipimpin oleh museum untuk mengambil alih koleksi tersebut dari tangan RMS Titanic Inc., tetapi gagal.
Lelang itu tidak pernah terjadi dan RMS Titanic Inc. masih memiliki koleksinya hingga hari ini.
Kontroversi
Baru-baru ini, perusahaan tersebut menimbulkan kontroversi setelah meminta “menyelamatkan” mesin telegraf nirkabel Marconi yang mengirimkan panggilan darurat saat kapal tenggelam untuk menambah pameran pada tahun 2020.
Seorang hakim menyetujui permintaan tersebut, tetapi perusahaan menghentikan sementara kontroversi tersebut karena alasan keuangan.
Dalam wawancara tahun 2012 dengan Forbes, Nargeolet ditanya tentang etika mengambil koleksi dari situs Titanic.
Dia mengatakan dirinya percaya bahwa meskipun para pencela memiliki kekhawatiran yang sah, koleksi tersebut akan membantu pendidikan dan pelestarian sejarah kapal Titanic.
Dia menambahkan, "Keyakinan saya merupakan hal baik untuk merekam artefak. Itu baik untuk pendidikan dan pelestarian. Itulah tujuannya."