Bisnis.com, JAKARTA – Para petugas telah menemukan puing-puing dan sisa-sisa diduga korban manusia dari kapal selam Titan yang meledak dalam perjalanan naas menuju bangkai kapal Titanic di Samudera Atlantik, Rabu (11/10/2023).
Sebagaimana diketahui, kapal selam itu hancur saat menyelam menuju bangkai kapal Titanic pada Juni lalu, dan menewaskan lima penumpang di dalamnya.
Pencarian kapal selam tersebut memicu bantuan internasional dan menarik perhatian publik, hingga puing-puing pertama ditemukan beberapa hari setelah insiden terjadi.
Melansir BBC pada Rabu (11/10/2023), petugas Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa bagian tambahan dari kapal selam tersebut ditemukan dari dasar laut pada minggu lalu dan langsung dibawa ke pelabuhan. Sementara itu, petugas medis akan menganalisis sisa-sisa tubuh manusia tersebut.
Meskipun kapal selam Titan digambarkan sebagai kapal selam "eksperimental" oleh OceanGate selaku perusahaan yang membuatnya, unit itu telah melakukan beberapa kali penyelaman ke bangkai kapal Titanic, yang terletak 3.800 meter di bawah permukaan laut di Samudra Atlantik Utara.
Kepala Eksekutif OceanGate, Stockton Rush turut berada di kapal selam yang hancur itu, yang meledak di bawah tekanan air yang kuat.
Baca Juga
Empat penumpang lainnya yang tewas di dalam pesawat adalah pengusaha Inggris-Pakistan Shahzada Dawood; putranya yang bernama Suleman; lalu pengusaha Inggris Hamish Harding; serta Paul-Henry Nargeolet, mantan penyelam angkatan laut Perancis.
Dokumen pengadilan AS yang ditemukan setelah ledakan menunjukkan bahwa Rush mengabaikan peringatan keselamatan mengenai kapal selam tersebut. OceanGate, yang mengatur perjalanan serupa di berbagai lokasi di seluruh dunia, menghentikan semua operasinya setelah bencana tersebut.
Lambung kapal selam Titan terbuat dari serat karbon, dengan pelat ujung titanium dan jendela kecil di salah satu ujungnya.
Serat karbon lebih murah dibandingkan titanium atau baja dan sangat kuat, tetapi sebagian besar merupakan bahan yang belum teruji dan tidak biasa untuk penyelaman laut dengan penumpang manusia.
Investigasi internasional terhadap bencana tersebut terus berlanjut, dan Penjaga Pantai AS mengatakan dengar pendapat publik akan diadakan di waktu yang akan datang.