Bisnis.com, JAKARTA - Pakar laut dalam dan pemimpin tim yang menemukan sisa-sisa kapal selam Titan saat tur ke bangkai Titanic yang hilang di Samudera Atlantik menuturkan kisah operasi penyelamatan kapal tersebut.
Kepala Eksekutif Pelagic Research Services Ed Cassano mengatakan OceanGate segera menghubungi timnya setelah kapal selam wisata itu kehilangan kontak pada 18 Juni 2023.
Perusahaannya mengirimkan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh atau ROV yang dengan cepat menemukan sisa-sisa kapal selam wisata Titanic itu.
"Kami selalu waspada terhadap awak kapal Titan. Polos dan sederhana, kami fokus pada penyelamatan," kata Cassano dalam konferensi pers di kantor pusatnya di Aurora Timur, New York, Jumat (30/7/2023).
Melansir Insider, kendaraan Odysseus 6K dari perusahaan ROV merupakan satu-satunya kapal selam yang mampu melakukan pencarian untuk mencapai kedalaman kapal selam wisata Titanic itu.
Dia mengatakan bahwa timnya telah bersiap untuk menyelamatkan kapal selam wisata itu, tetapi jelas bahwa para penumpang tidak dapat selamat.
Baca Juga
"Pada pukul 12.00 (waktu setempat), sayangnya penyelamatan berubah menjadi pemulihan. Tidak lama setelah kami tiba di dasar laut, kami kemudian menemukan puing-puing kapal selam wisata itu," katanya.
Kemudian, Cassano sempat berhenti menceritakan, lalu dia menghela napas berat, dan tampak menahan air matanya.
"Saya harus minta maaf, kami masih melakukan demobilisasi, ada banyak emosi, orang-orang lelah," lanjutnya.
Kelima orang penumpang di kapal selam wisata Titanic itu, termasuk Stockton Rush, CEO OceanGate, dinyatakan meninggal setelah kapal selam itu meledak saat menyelam ke bangkai kapal Titanic pada 18 Juni 2023.
Penjaga Pantai AS mengatakan bahwa sisa-sisa manusia yang diduga penumpang Titan telah ditemukan pada Rabu (28/6/2023).
Penyelam Prancis Paul-Henri Nargeolet, pengusaha Inggris Hamish Harding, pengusaha Pakistan Shahzada Dawood, dan putranya yang berusia 19 tahun, Suleman, juga ikut hilang dalam kapal selam tersebut.