Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel Lancarkan Operasi Besar di Tepi Barat, 9 Warga Palestina Tewas dan 100 Orang Terluka

Baku tembak sengit antara pasukan Israel dan militan bersenjata Palestina di kamp pengungsi di Tepi Barat. Sembilan warga Palestina tewas dan 100 orang terluka.
Warga sipil yang tinggal di kamp pengungsi Jenin, tempat pasukan Israel melanjutkan serangannya, meninggalkan rumah mereka di Jenin, Tepi Barat pada 3 Juli 2023./Reuters
Warga sipil yang tinggal di kamp pengungsi Jenin, tempat pasukan Israel melanjutkan serangannya, meninggalkan rumah mereka di Jenin, Tepi Barat pada 3 Juli 2023./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Terjadi baku tembak sengit antara pasukan Israel dan militan bersenjata Palestina di kamp pengungsi Jenin, di Tepi Barat yang diduduki. Sembilan warga Palestina tewas dan 100 orang terluka dalam serangan itu.

Melansir BBC, Selasa (4/7/2023), militer Israel memulai operasi paling ekstensif di wilayah itu selama bertahun-tahun dengan serangan pesawat tak berawak pada Senin (3/7/2023) pagi.

Sembilan warga Palestina tewas dan 100 terluka, kata pejabat kesehatan.

Israel mengatakan bahwa Jenin menjadi "tempat berlindung bagi terorisme". Sementara, Palestina menuduhnya sebagai kejahatan perang.

Militer Israel mengatakan tidak ada garis waktu khusus untuk mengakhiri operasi, tetapi bisa jadi beberapa jam atau beberapa hari.

Jenin telah menjadi kubu generasi baru militan Palestina yang menjadi sangat frustrasi oleh kepemimpinan Otoritas Palestina yang menua dan pembatasan pendudukan Israel.

Kota ini telah berulang kali mengalami serangan militer Israel dalam satu tahun terakhir karena warga Palestina setempat telah melakukan serangan mematikan terhadap warga Israel. Penyerang Palestina lainnya bersembunyi di sana.

Pada tahun 2002, pasukan Israel melancarkan serangan besar-besaran di Jenin. Setidaknya 52 militan Palestina dan warga sipil serta 23 tentara Israel tewas selama 10 hari pertempuran sengit.

Drone dan Tembakan Keras

Ratusan tentara Israel masih beroperasi di Jenin pada Senin (3/7/2023) malam, lebih dari 20 jam setelah operasi dimulai.

Selain dengungan drone di atas kepala, rentetan tembakan dan ledakan keras terdengar sepanjang hari dari kamp pengungsi padat penduduk, yang menampung sekitar 18.000 orang dan sekarang dinyatakan sebagai zona militer tertutup  olehIsrael.

Asap tajam dari pembakaran ban yang menyala selama protes juga menggantung di udara di atas pusat kota. Beberapa pemuda Palestina turun ke jalan, berdiri di dekat toko-toko yang tutup dan menatap dengan gugup ke arah kamp.

Militer Israel telah memutus komunikasi telepon dan pasokan listrik ke kamp, sehingga sulit mendapatkan gambaran yang akurat tentang apa yang terjadi. Petugas medis Palestina juga telah berjuang untuk menjangkau puluhan orang yang terluka di sana.

Di rumah sakit Palestina dekat pintu masuk utama ke kamp, ​​suasana suram.

Seorang pria mengatakan kepada BBC: "Saya bertemu dengan teman saudara laki-laki saya. Saya mendatanginya dan baru saja mengucapkan beberapa kata ketika dia jatuh ke tanah. Saya melarikan diri, lalu saya terkena dua peluru."

Pria lain mengatakan ada "pembantaian" di kamp tersebut.

Jovana Arsenijevic dari badan amal medis Médecins Sans Frontières mengatakan kepada BBC bahwa dia berada di rumah sakit yang telah melihat lebih dari 90 pasien terluka oleh tembakan atau pecahan peluru dari alat peledak.

Militer Israel mengklaim bahwa mereka bertindak berdasarkan intelijen yang tepat dan tidak berusaha untuk menyakiti warga sipil, tetapi banyak yang terjebak dalam baku tembak.

500 Keluarga

Militer mengizinkan sekitar 500 keluarga Palestina meninggalkan kamp pada Senin (3/7/2023) malam. Beberapa mengangkat tangan atau melambai-lambaikan bendera putih sebagai tanda menyerah.

Serangan pesawat tak berawak pertama semalam menargetkan sebuah apartemen yang menurut militer digunakan sebagai tempat persembunyian bagi warga Palestina yang telah menyerang Israel dan sebagai "pusat komando operasional bersama" untuk Brigade Jenin - sebuah unit yang terdiri dari berbagai kelompok militan Palestina termasuk Hamas dan Jihad Islam Palestina.

Drone digunakan untuk serangan udara lebih lanjut dan pasukan seukuran brigade dikerahkan dalam apa yang digambarkan oleh juru bicara militer sebagai "operasi kontra-terorisme" yang berfokus pada penyitaan senjata dan menghancurkan  tempat berlindung yang aman di kamp.

Dalam satu setengah tahun terakhir, warga Palestina di balik sekitar 50 serangan yang menargetkan warga Israel berasal dari Jenin, menurut militer.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper